Pangi: Jokowi Tidak Punya Strong Leadership Kuat

Pangi menegaskan, dibutuhkan pemimpin yang kuat atau strong leadership agar Presiden Jokowi dapat menghadapi persoalan negeri penuh keberanian.
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, M.IP, bertindak sebagai Direktur Eksekutif dan Peneliti Utama Voxpol Center Research and Consulting. (Foto: Instagram/pangisyarwi)

Pematangsiantar - Analisis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menanggapi pernyataan Professor Din Syamsuddin yang telah mengungkap pembicaraannya dengan Presiden Joko Widodo. 

Saat menjadi narasumber di channel YouTube Refly Harun Official pada Selasa, 12 Mei 2020, Din Syamsuddin mengatakan bahwa Jokowi merupakan sosok orang yang sangat baik. 

Menurut Pangi, jika ada sekitar 10 persen dari masyarakat dan tokoh-tokoh penting di Tanah Air, tetap saja Jokowi tidak baik sebagai presiden. Dia mengatakan, percuma menjadi orang baik jika kepemimpinan yang diemban presiden tidak kuat. 

"Bisa kita lihat 50:50 atau 50:60. Kalau misalnya ada 60 persen yang menganggap Jokowi baik atau dia orang yang tidak baik, ya tetap saja Jokowi nya tidak baik karena tokoh leadership. Orang baik tetapi tidak memiliki kepemimpinan yang kuat, ya percuma saja. Ini yang perlu dipahami. Dia baik tetapi enggak bisa mengendalikan sama saja dengan presiden boneka, kan?" kata Pangi ketika dihubungi Tagar, Kamis, 14 Mei 2020.

Dia menyarankan, seharusnya Jokowi menempatkan orang-orang yang ada di sekitarnya sebagai sosok yang baik dan benar. 

Baca juga: Pakar Hukum Nilai Jokowi Berhak Naikkan Lagi Iuran BPJS

JokowiPresiden Jokowi. (Foto: Facebook/Presiden Joko Widodo)

"Kalau dia baik tapi bisa mengendalikan, dia akan tempatkan orang-orang di lingkarannya adalah orang-orang yang benar dan baik. Nah sekarang kan, presidennya baik tapi orang-orang di lingkarannya enggak baik, setuju enggak? Ya saya setuju saja. Tapi persoalannya enggak sesederhana itu," ujarnya.

Pangi menuturkan, percuma saja Jokowi memiliki kebaikan, namun mengendalikan pembantunya di pemerintahan tidak bisa dilakukan sebagai pemimpin tertinggi di negeri ini. Lantas, dia menyebut kebaikan presiden itu hanya untuk dirinya pribadi.

Dia baik tetapi enggak bisa mengendalikan sama saja dengan presiden boneka, kan?

"Kalau dia baik tapi tidak mampu mengendalikan ya percuma saja, berarti ini untuk kebaikan dirinya sendiri. Ini kan kebaikan untuk bangsa bukan untuk dirinya Jokowi. Kalau ke Jokowi, kita enggak perlu gugat. Persoalan baik itu urusan oranglah. Tapi inikan persoalannya, BPJS yang seperti ini, belum lagi biaya hidup masyarakat yang susah," kata dia.

Pangi berujar, menaikkan iuran BPJS di masa pandemi Covid-19 merupakan kebijakan yang tidak memikirkan perasaan masyarakat. "Belum lagi soal BBM dunia sudah turun, tetapi di Indonesia enggak diturunin, kebijakan soal corona maju mundur," ucap Pangi.

Strong Leadership

Menteri JokowiKabinet Indonesia Maju

Baca juga: Hari Doa Sedunia, Jokowi Ajak Tenang dan Sabar

Pangi menyatakan jika sebagai pemimpin tertinggi di Indonesia, tidak bisa dibicarakan persoalan baik atau tidaknya. Menurutnya dibutuhkan pemimpin yang kuat atau strong leadership untuk menghadapi persoalan negeri dengan penuh keberanian, ketegasan, dan konsisten dalam membuat keputusan.

Dia mengatakan, jika seorang pemimpin tidak memiliki sikap itu, maka akan dikendalikan orang-orang jahat yang ada di sekitarnya.

"Pengkhianat-pengkhianat bangsa yang tidak mendulukan kepentingan bangsa dan rakyat. Dia lebih mendulukan kepentingan pribadi, juga kepentingan golongan dan kelompok dia," ucapnya.

Tak hanya itu, Pangi juga menanggapi pernyataan Din Syamsuddin, yang mengatakan Jokowi tidak serius dalam melawan tindakan kleptokrasi atau pemerintah yang mencuri uang rakyat untuk kepentingan kelompok tertentu dan oligarki.

"Ya bukan enggak serius, memang Jokowi enggak peduli soal itu. Kan itu persoalannya. Kalau dia peduli soal itu, seharusnya dia konsisten memberantas itu. Dia bisa pakai intelijen sendiri kok. Dia bisa lihat mana orang yang nasionalis, pancasilais, dan bisa mengetahui orang-orang yang enggak seperti itu. Mana orang yang mementingkan negara dan yang mementingkan diri sendiri, dia kan bisa lihat," ujarnya.

"Dia bilang tahu siapa yang impor, kalau cuma sekadar tahu dan tidak menindak, ya untuk apa. Saya juga tahu ada yang impor. Jadi tindakannya itu enggak ada. Kalau dia tahu pengkhianat dan orang-orang jahat ini, pasti dia bisa selesaikan sebagai presiden," ucapnya menambahkan.

Dia menjelaskan, jika Jokowi tidak memiliki jiwa strong leadership, maka negara tidak akan dapat berkembang dengan baik.

"Selama ini dia tahu. Kalau tahu saja untuk apa? Sekarang negara ini dalam masalah besar, karena memang enggak dikendalikan oleh presiden. Enggak ada kekuatan besar yang bisa dia kendalikan. Ini musibah memiliki pemimpin yang enggak mempunyai strong leadership," ucapnya.

Pangi juga enggan beranggapan bahwa Jokowi saat ini sedang disetir oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan pribadi di negara ini.

"Saya enggak ada jawaban lain. Strong leadership enggak ada. Itu yang menjadi masalahnya. Orang sudah enggak respeck dengan pemerintahan yang seperti ini, enggak jelas. Maju mundur terus. Kalau presiden yang mempunyai strong leadership, dia akan konsisten sejak awal enggak plin-plan," kata dia.

Dia menegaskan, posisinya berkata demikian bukan untuk mengkritik Jokowi. Namun, yang menjadi persoalan saat ini adalah tidak adanya tindakan tegas membasmi orang-orang di sekitarnya yang ingin menghancurkan Indonesia.

"Jadi saya bukan mengkritik Jokowi. Ini bukan soal suka atau enggaknya dengan Jokowi, ini persoalan bangsa. Jadi kalau enggak ada tindakan cepat ya selesai negara ini. Enggak beres ini ke depan. Jokowi ini enggak perlu kita kritik, enggak perlu menyerang personalnya. Ini persoalan negaranya. Soal dia sebagai presiden yang menjadi masalah, enggak bisa dia mengendalikan negara ini dengan benar," kata Pangi. []

Berita terkait
Endus Potensi, Jokowi Gelorakan #BanggaBuatanIndonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia memiliki beragam karya yang dihasilkan. Untuk itu perlu dia kemukakan #BanggaBuatanIndonesia.
Jokowi Optimis Indonesia Bangkit dari Pandemi Covid-19
Presiden Jokowi pada hari doa sedunia sangat optimis bahwasannya pandemi Covid-19 akan segera berakhir. Untuk itu dia meminta masyarakat kompak.
PPP: Iuran BPJS Digugat Lagi ke MA, Jokowi Bisa Malu
PPP menilai Pemerintahan Jokowi akan menanggung malu bila gugatan masyarakat terhadap kenaikan iuran BPJS kembali dikabulkan MA.
0
Cara Download Lagu-lagu Viral di TikTok
Berikut cara convert YouTube MP3 download lagu TikTok yang bisa dilakukan untuk mengunduh lagu yang diinginkan.