Pangdam TNI: Makassar Rawan Konflik Pemilu

Kota Makassar dan Kota Kendari masuk dalam daerah rawan konflik pemilu.
Pangdam XIV Hasanuddin Mayor Jenderal TNI Surawahadi. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar - Pangdam XIV Hasanuddin Mayor Jenderal TNI Surawahadi mengatakan, Kota Makassar dan Kota Kendari masuk dalam daerah rawan konflik pemilu.

"Jujur saja, daerah yang paling rawan adalah kota Makassar, makanya di Makassar ini kita siapkan 1.350 orang dengan tambahan kesiapan saya sendiri ada 4.110 orang, antisipasi khusus untuk Sulawesi Selatan," ujar Mayjen Surawahadi kepada Tagar News di Mapolda Sulsel, Senin 15 April 2019.

Selain Makassar, Kota Kendari dianggap paling rawan, untuk itu pihak Kodam XIV Hasanuddin memberi bantuan pasukan ke sana.

"Kami petakan Kendari sebagai daerah rawan karena perimbangan Intelejen. Tapi secara spesifiknya saya tidak bisa jelaskan, mohon maaf, karena itu kita yang menilai. Kemungkinan dari Kepolisian nanti nilainya lain lagi," tambah Surawahadi.

Dipetakannya Kendari dan Makassar sebagai daerah yang rawan, menurut Surawahadi karena melihat dari kacamata militer. Pihaknya akan menyiapkan kendaraan lapis baja untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan saat Pemilu 17 April mendatang.

"Itu dari kacamata intelijen militer. Kita standbykan kendaraan lapis baja di Makassar dan Kendari," tegasnya.

Karena menurut Surawahadi, pihak TNI memiliki tiga kesiapan untuk mengamankan pemilihan umum tahun 2017.

"Karena kita memiliki tiga kesiapan, pertama satuan Bantuan Komando Oprasi (BKO) kepada Polri berjumlah 1230 orang, kemudian satuan Panwil terdiri dari intelejen dan teritorial, dan yang terakhir adalah cadangan. Begitu konsep operasi saya, itu yang saya siapkan," pungkas Surawahadi. []

Berita terkait