Pangdam Hasanuddin: Sulsel Bukan Zona Merah

"Jangan percaya bahwa Sulawesi Selatan zona merah, tapi zona yang nyaman damai dan aman bagi semua orang orang Sulawesi Selatan maupun orang datang ke sini, semua happy," pungkas Jendral Agus.
Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Agus Surya Bakti, berharap Pilkada Sulawesi Selatan berlangsung dengan aman, hal tersebut disampaikan Jendral Agus kepada Tagar, Selasa (26/6). (Rio)

Makassar, (Tagar 27/6/2018) – Panglima Komando Daerah Militer XIV Hasanuddin, Mayor Jendral TNI Agus Surya Bakti, kembali menegaskan bahwa tugas Kodam dalam Pilkada serentak di Sulawesi Selatan adalah untuk membantu tugas kepolisian.

”Kodam sudah menyiapkan pasukan untuk melakukan back up, jadi tidak menunggu polisi meminta, tetapi kita sudah mengikuti gelarnya polisi, walaupun begitu kita tetap berada pada lini belakang,” ujar Mayor Jendral TNI Agus Surya Bakti kepada Tagar, Selasa petang (26/6).

Menurut Agus, pihaknya juga sudah mempersiapkan pasukan-pasukan cadangan yang  disiapkan sesuai eskalasi situasi yang akan terjadi. Artinya, jika ekskalasi satu cara bertindak nya A, eskalasi 2 cara bertindak B, demikian seterusnya.

Daerah Berpotensi Rawan
Untuk gambaran wilayah yang diprediksi akan rawan, Pangdam sudah memetakannya. Diantaranya ada rawan satu dan rawan dua, yang sudah terjadi akhir-akhir ini. Malam tadi (26/6) juga ada beberapa kejadian yang saya monitor terjadi, ceritanya. Tugas TNI adalah terus-menerus memonitor perkembangan situasi yang terjadi di lapangan, sehingga apabila situasi meningkat kita sudah siap, tambah Agus.

Sebelum Pilkada ini, Panglima TNI dan Kapolri ada MOU,  kemudian diturunkan pada level Pangdam dan Kapolda, ada perjanjian kerjasama, itu ada aturan di situ. “Nah, itu kita siapkan dulu, jadi gelar polisi kita dampingi dengan penebalan pasukan dari TNI,” tambah Agus.

TNI juga sudah menyiapkan pasukan stand by. Pasukan stand by itu ada yang di Kodim, ada yang di Korem dan ada di Kodam, jadi pasukan sudah disiapkan berlapis. TNI berpikir tidak pada daerah rawan atau yang dianggap rawan saja tetapi TNI berpikir penyebaran pasukan  harus bisa meliputi seluruh wilayah yang ada di Sulawesi Selatan.

“Untuk memastikan itu semua, besok (hari ini 27/6) saya dan Forkopimda akan melihat beberapa daerah bersama-sama. setelah itu Gubernur membagi sektor, Gubernur kemana, Kapolda kemana, tetapi saya mengajak Kapolda dan Pangdam harus bersama-sama, karena di situ ada sebuah analisis situasi yang harus kita selalu bersama-sama dengan Kapolda. nanti setelah di wilayah Kota, Maros, Gowa kita juga akan rencanakan keluar daerah saya akan ke Sidrap. Rencananya akan terbang menggunakan helikopter dengan Kapolda untuk melihat situasi di sana,” beber Agus.

Pecat yang Tidak Netral
Santer diberitakan belakangan ini terkait netralitas TNI dan purnawirawan TNI dalam pilkada di Sulawesi Selatan, Pangdam berjanji akan memecat mereka yang tidak netral.

“Saya tegaskan, semua komandan sudah saya kumpulkan, diantaranya Dandim, Danrem dan Brigadir semua saya sudah kumpulkan, saya sudah beri tahu bahwa perintah hanya satu adalah perintah Pangdam XIV karena Pangdam XIV perintahnya hanya satu dari Panglima TNI dan Kasad dan Panglima TNI dan Kasad mereka hanya tunduk perintah presiden, jadi sudah jelas harga mati dan itu adalah jalur komando tidak boleh belok, mana kala dia belok mengikuti perintah orang lain maka itu adalah pelanggaran prinsip prajurit,”  tegas Agus.

Harapan Pangdam
Agus berharap, Pilkada Sulsel dilaksanakan dengan dewasa, karena ini adalah pesta demokrasi, memilih pemimpin,  yang pertama yang harus dewasa adalah para calon pemimpinnya, siap menang itu gampang, yang susah itu siap kalah.

Yang kedua, para simpatisan calon. Mari memilih pemimpin dengan hati nurani, jujur, kemudian jangan rusak gara-gara Pilkada jadi ribut,  ditangkap polisi karena melakukan pelanggaran, “Jadi harapan saya terutama kepada para paslon tolong kendalikan anak buahnya, simpatisannya,” himbau Pangdam.

Zona Merah Pilkada
Hari ini (27/6) setelah pemilihan, Pangdam dan Kapolda akan memonitor dan terjun langsung ke beberapa daerah yang dianggap rawan, salah satunya Kabupaten Sidrap.

“Sidrap dipilih karena Sidrap kan beberapa kali agak ramai dan rawan. Saya ingin lihat bersama dengan  Kapolda, mari kita sama-sama menjaga ini semua, malu dong kalau orang menganggap kok Sidrap ribut terus. Jangan sampai orang menilai kita ribut terus,” jelas Agus lagi.

Setelah ke Sidrap Pangdam akan ke Kabupaten Enrekang, Kabupaten Soppeng, dan Kabupaten Wajo.

Agus menepis anggapan bahwa Sulawesi Selatan merupakan zona merah (bahaya) dalam pilkada ini.

"Jangan percaya bahwa Sulawesi Selatan zona merah, tapi zona yang nyaman damai dan aman bagi semua orang orang Sulawesi Selatan maupun orang datang ke sini, semua happy," pungkas Jendral Agus. (rio)


Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi