Pandemi Virus Corona Jadi Beban Tambahan di Timur Tengah

Timur Tengah adalah salah satu wilayah pertama yang dilanda corona di luar China, pandemi pun memperburuk krisis akibat konflik dan migrasi paksa
Seorang anggota pertahanan Sipil Suriah membersihkan tenda di kamp pengungsi internal Bab Al-Nour, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Azaz, Suriah, 26 Maret 2020 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Khalil Ashawi)

Jakarta – Sudah hampir setahun sejak Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) pada 11 Maret 2020 menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi global. Timur Tengah adalah salah satu wilayah pertama yang dilanda virus ini di luar China, dan pandemi telah memperburuk krisis yang sudah ada akibat konflik dan migrasi paksa.

Iran mencatat infeksi virus corona pertama pada Februari 2020, salah satu wabah pertama di luar Wuhan. Dalam beberapa hari Iran telah menjadi episentrum global sementara rumah sakit penuh dengan pasien.

corona iranSeorang wanita memakai masker untuk mencegah tertular virus corona bereaksi ketika karyawan dari perusahaan layanan desinfeksi membersihkan pasar tradisional di Seoul, Korea Selatan, 26 Februari 2020. (Foto: nationalreview.com/Kim Hong-Ji/Reuters).

“Angka pemerintah Iran menunjukkan 60 ribu orang telah meninggal sejak awal wabah tetapi jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi,” kata Behnam Ben Taleblu dari Yayasan Pertahanan Demokrasi, organisasi nirlaba yang berfokus pada kebijakan luar negeri dan keamanan, yang berbasis di Washington. Ia percaya kesalahan awal oleh pemerintah menyebabkan banyaknya korban jiwa.

"Kita melihat, mereka awalnya membantah, lalu meremehkannya," kata Taleblu kepada VOA. “Tantangannya adalah kesehatan dan kesejahteraan rakyatnya tidak menjadi prioritas utama. Ketika menghadapi pandemi global, itu artinya warga menanggung bebannya. "

Iran bersikeras telah melakukan segala upaya untuk mencegah perebakan dan membantah tuduhan menutupi jumlah kematian yang sebenarnya. Ketika WHO mengumumkan pandemi global pada 11 Maret 2020, virus tersebut telah menyebar ke seluruh negara di Timur Tengah.

warga irak belanjaWarga Irak berbelanja di kawasan Khadimiyah sebelum diberlakukannya jam malam oleh pihak berwenang untuk menekan penyebaran Covid-19, 18 Februari 2021 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Di Yaman dan Suriah, negara-negara yang sejak lama dilanda konflik, pandemi menambah tekanan pada sistem layanan kesehatan yang rapuh. Pada bulan Mei 2020, Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa sistem kesehatan Yaman, yang sudah sangat rentan karena pertempuran selama bertahun-tahun, pada dasarnya ambruk.

Hari Raya Idulfitri yang mengakhiri Ramadan, Mei tahun lalu, dirayakan di seluruh negara Muslim dengan sederhana disertai aturan menjaga jarak sosial.

Di Lebanon, krisis ekonomi dan politik semakin diperparah oleh pandemi dan ledakan di pelabuhan Beirut pada Agustus 2020, yang menyebabkan negara itu di ambang kehancuran (my/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Lonjakan Dramatis Jumlah Kasus Virus Corona di Irak
Irak kembali memberlakukan jam malam mulai Jumat, 19 Februari 2021, menyusul lonjakan dramatis jumlah kasus baru virus corona
Sanksi Amerika Serikat Hambat Akses Iran Dapat Vaksin Corona
Presiden Iran, Hassan Rouhani, katakan sanksi AS persulit Iran beli obat-obatan dan pasokan kesehatan dari luar negeri termasuk vaksin virus corona
Vaksinasi Virus Corona di Iran dengan Vaksin Sputnik V Rusia
Iran memulai program vaksinasi virus corona (Covid-19) untuk para petugas kesehatan dengan vaksin Sputnik V dari Rusia
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.