PAN Tidak Dukung Jokowi, Ikut PKS Bakal Merugi

Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan tidak mendukung Jokowi dan ogah menjadi oposisi seperti PKS.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memberikan hak suaranya saat pemilihan Ketua Umum periode 2020-2025, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa, 11 Februari 2020. (Foto: Antara/Jojon/pras)

Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bahwa partainya tidak akan masuk pada koalisi pemerintahan Jokowi dan tidak juga sebagai oposisi seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Hal itu disampaikan oleh Zulkifli Hasan usai menutup Kongres V PAN yang dilaksanakan di Hotel Claro, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Rabu, 13 Februari 2020. 

"Kami tidak masuk koalisi dan tidak oposisi. Saya kan tidak dukung Pak Jokowi, ya enggak mungkin kita bisa masuk ke sana. Biarkan saja kita seperti ini," katanya pria yang akrab disapa Zulhas itu dilansir Antara.

Zulhas: Kalau oposisi itu sudah diambil 'tagline'-nya oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kalau kita ikut masuk ke situ akan sangat merugikan. 

Mantan Ketua MPR RI ini menyampaikan bahwa partainya memilih menjadi mitra kritis, yang bisa memberikan masukan dan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh negeri ini. 

"Jadi kalau masuk tidak, tapi kalau oposisi juga tidak. Kita akan menjadi mitra yang kritis, bisa memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi bangsa ini," ujarnya.

Baca juga: Kemenangan Zulhas Lunturkan Pengaruh Amien Rais

Zulhas mengungkapkan jika partainya masuk ke oposisi, maka akan menjadi kerugian bagi PAN

"Kalau oposisi itu sudah diambil 'tagline'-nya oleh PKS. Kalau kita ikut masuk ke situ akan sangat merugikan kita saya yakin itu," katanya.

Dia juga menyampaikan bahwa PAN tidak mungkin maju sendiri di ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Apalagi, pemilihan presiden (pilpres). 

Oleh sebab itu, suka atau tidak suka pihaknya perlu teman banyak, sehingga berada di posisi ketiga pada Pemilu 2024. 

"Karena itu kami harus menentukan 'positioning' dengan siapa kita mesti berteman. Paling tidak kita tidak bermusuhan dengan banyak orang. Karena kita ini adalah multipartai tidak mungkin kan sendirian pilkada, apalagi pilpres. Oleh karena itu, suka atau tidak suka kita perlu teman banyak sehingga kita bisa posisi ketiga di Pemilu 2024," ujarnya pula. []

Berita terkait
Siapa di Balik Kursi Melayang Saat Kongres V PAN?
Ketua DPP PAN periode 2020-2025 Zulkifli Hasan menanggapi mengatakan kursi melayang saat pemilihan ketum Kongres V PAN.
Usai Kongres, Zulkifli Hasan Akan Datangi Amien Rais
Ketua Umum DPP PAN periode 2020-2025 Zulkifli Hasan meminta maaf kepada Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais saat menutup Kongres V PAN.
Jadi Ketum, Zulkifli Hasan Minta Maaf ke Mulfachri
Zulkifli Hasan kembali terpilih menjadi Ketua Umum DPP PAN periode 2020-2025 dalam Kongres ke V PAN setelah sempat terjadi kericuhan.