PAN: Partai Amien Rais Tak Akan Punya Efek Eletoral

PAN meyakini partai yang akan didirikan Amien Rais tidak akan mempengaruhi elektoral yang signifikan.
Tokoh senior PAN Amien Rais bersiap menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/10/2018). (Foto: Antara/Reno Esnir)

Jakarta - Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyebut partai yang akan didirikan Amien Rais tidak akan mempengaruhi elektoral yang signifikan. 

Ia menilai penggunaan nama PAN pada partainya merupakan hal wajar karena masih berharap bisa mendapatkan efek elektoral dari PAN yang sejak Pemilu 1999 sampai 2019 lolos di DPR RI. 

"Di dalam pemberitaan di media Pak Amien Rais kemungkinan menamakan partai barunya dengan PAN Reformasi. Menurut saya, kalaupun ada efek elektoral, getarannya sangat kecil alias nonsignifikan," kata Viva Yoga di Jakarta, Jumat, 11 September 2020. 

Pengurus dan kader PAN itu rasional dan berakal sehat, tentu akan mempertimbangkan hal tersebut dan tidak akan ikut dengan partai baru.

Baca juga: Amien Rais Dipecat, PAN: Menyesatkan!

Viva berargumen jika pendapatnya itu berdasarkan beberapa alasan, pertama, masyarakat akan menilai bahwa itu adalah partai politik baru, bukan PAN yang asli namun parpol yang ingin mendapatkan efek elektoral dari nama PAN. 

Ia menjelaskan, proses tersebut berbeda dengan kasus berdirinya Partai Gerindra, Partai Nasdem, dan Partai Hanura. Kendati para tokoh pimpinan partai politik itu adalah mantan kader Golkar, tetapi mereka tidak ingin atau tidak berharap akan mengeruk efek elektoral dari Golkar. 

"Mereka percaya diri atas partai politik baru yang didirikan itu," ujarnya. 

Kedua, menurut Viva, dalam kondisi saat ini upaya untuk membangun identitas partai atau "party identity" membutuhkan perjuangan dan sumber daya partai yang besar. 

Dia menilai, suatu parpol baru di tengah politik kontemporer harus berjuang untuk membangun infrastruktur partai, menyiapkan pengurus dan kader militan. Selain itu, parpol juga harus lolos sebagai peserta pemilu, serta harus lolos ambang batas parlemen yang setiap pemilu angkanya semakin naik sesuai ketentuan Undang-Undang. 

"Karena pengurus dan kader PAN itu rasional dan berakal sehat, tentu akan mempertimbangkan hal tersebut dan tidak akan ikut dengan partai baru. Jika ada yang bergabung kemungkinan hanya kecil saja. Tidak signifikan," ujarnya. 

Juru bicara PAN itu menegaskan bahwa para anggota legislatif di semua tingkatan dari PAN dan di eksekutif, telah berjuang memenangkan kompetisi elektoral, sampai saat ini tidak ada satupun yang menyatakan akan keluar dari PAN. 

Baca juga: Skenario Pemerintah dan PAN Lengserkan Amien Rais

Sementara itu, politisi senior Amien Rais mengumumkan akan mendeklarasikan parpol baru bersama beberapa sahabatnya. Partainya disebut akan menggunakan asas partai adalah Islam rahmatan lil alamin atau Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. 

"Saya dan beberapa sahabat dari berbagai kalangan telah bersepakat bulat segera mendeklarasikan sebuah partai baru," kata Amien dalam akun Youtube yang dipantau pada Jumat, 11 September 2020.

Amien menjelaskan dirinya dan para sahabatnya menaruh perhatian terhadap perkembangan kondisi bangsa dan negara Indonesia saat ini. Menurut dia, kondisi bangsa berada diambang krisis sosial, politik dan ekonomi, namun dirinya tidak berharap Indonesia tidak menghadapi resesi berat lalu menuju depresi. 

"Selain itu kekuasaan yang sedang memikul harapan rakyat semakin menjauhi nilai-nilai etika yang baik dan adil," ujarnya. []

Berita terkait
Amien Rais Tak Ingin Jadi Presiden Tapi King Maker
Ujang Komarudin menilai politisi senior PAN Amien Rais masih akan terus menjadi King Maker.
Guntur Romli Sinyalir Amien Rais Ngebet Jadi Presiden
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menyinyalir tokoh senior PAN Amien Rais sudah lama ngebet jadi presiden tak kesampaian.
Amien Rais Tertawa Melihat Sandiwara Jokowi Marah
Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menilai kemarahan Presiden Jokowi di depan para menteri ia anggap sandiwara politik.
0
Langkah Emma Raducanu Terhenti di Babak Kedua Wimbledon 2022
Petenis Inggris, Emma Raducanu, unggulan No 10, dikalahan petenis Prancis, Caroline Garcia, di babak kedua grand slam Wimbledon 2022