PAN Jabar Menilai Kredibilitas Prabowo Turun

Partai Amanat Nasional (PAN) menilai pertemuan Jokowi dan Prabowo membuat kredibilitas Prabowo turun. ini alasannya
Tangkapan layar #03PersatuanIndonesia. (Foto: Thio/Tagar)

Bandung - Politisi asal PAN yang juga menjabat sebagai Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Barat M Rizal Fadilah menilai pertemuan Prabowo Subianto dengan Joko Widodo membuat kredibilitas atau kepercayaan Prabowo Subianto turun di mata para pendukungnya, baik itu kelompok pendukung arus utama ataupun arus bawah khususnya yang kelompok yang kecewa atau membenci Presiden Joko Widodo.

"Pertemuan di Stasiun MRT Lebak Bulus sedikit menghebohkan. Disebut sebagai awal dari rekonsiliasi. Sepertinya Prabowo mengalah dengan pertemuan awal seperti ini." tutur dia dalam keterangan tertulisnya Bandung, Sabtu 13 Juli 2019.

Lebih lanjut dia menjelaskan,  alasan pertemuan tentu bisa dibuat. Demi persatuan, kestabilan berbangsa dan alasan lain yang dinilai rasional.

Hanya apapun itu alasannya, kredibilitas Prabowo tentu merosot di kalangan pendukung." jelas dia.

Disamping itu, ucapan selamat Prabowo kepada Joko Widodo dinilai sebagai pengakuan Prabowo terhadap kemenangan Jokowi, meskipun sebelumnya kubu Prabowo-Sandiaga santer menuduh kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif.

"Tentunya legitimasi (ucapan selamat) dari tokoh puncak (Prabowo) berdampak pada kelompok loyalis Prabowo terpecah (karena ada yang setuju dan yang tidak setuju atas pertemuan Prabowo-Jokowi)." terang dia.

Prabowo Lemah

Rizal menambahkan, perjuangan kubu 02 melalui narasi tudingan kecurangan yang berakhir ucapan selamat terhadap pemenang, dan ucapan selamat terpilih dan bekerja. Narasi tersebut menjadi bukti bahwa Prabowo dinilai sebagai pemimpin yang lemah.

"Bagaimana kecurangan yang ditudingkan dari kemenangan bisa diucapkan selamat terpilih dan bekerja. Prabowo atau keduanya adalah pemimpin yang lemah." tambah dia.

Setelah pertemuan Prabowo dengan Jokowi politik akan terus bergerak.  Pertarungan tetap akan dilakukan  antara kecurangan dengan kejujuran, kezaliman dengan keadilan, oligarki dengan demokrasi serta kedaulatan penguasa dengan kedaulatan rakyat. []

Artikel terkait:

Berita terkait
0
Jokowi Dorong Negara G7 untuk Investasi Sektor Energi Bersih di Indonesia
Presiden Jokowi ajak negara-negara G7 untuk berkontribusi memanfaatkan peluang investasi di sektor energi bersih di Indonesia