Bandung - Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) tahun 2020 berlangsung mulai 11 Agustus hingga 15 Agustus 2020. Pameran dibuka secara virtual dengan menghadirkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat (Jabar), Herawanto, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi, serta Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, di Bandung, 11 Agustus 2020.
Dalam ambutannya Herawanto mengatakan jika Bank Indonesia aktif membuat program pengembangan UMKM, salah satunya UMKM di sektor ekonomi kreatif atau ekraf. Menurut Herawanto, Ekraf di Jabar memiliki pupulasi yang sangat besar dan menjadi potensi yang harus dikembangkan. Dengan dukungan kekayaan alam dan indutri pengolahan yang juga terbaik secara nasional, ekraf dapat menjadi sektor penting dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. “Bahkan bukan hanya di Jabar, juga bisa secara nasional," katanya.
Namun, masih menurut Herawanto, perlu sinergi yang tepat diantara berbagai pihak. Mulai dari perbankan, pemda, hingga pelaku UMKM berjalan dan berkoordinasi dengan baik. "Pameran produk UMKM terpilih ini juga dalam upaya mendukung peningkatan ekspor ekraf Jabar," ujarnya.
KKJ 2020 secara khusus mengangkat kain tenun khas Jabar sehingga dengan tema “Menenun Asa Menuju UMKM Tangguh dan Juara” dengan tagline #Creativity for Legacy. Sebanyak 60 UMKM Ekraf di Jabar hadir dalam pameran virtual tersebut. Peragaan busana tenun juga ditampilkan. Sebanyak 89 karya 11 desainer ikut tampil dibawakan model, salah satu di antaranya dikenakan istri Gubernur Jabar Atalya Kamil.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dalam sambutannya menegaskan bahwa pertumbuhan eknomi nasional dan Jabar terkoreksi negatif sampai minus 5% akibat pandemi, sehingga perlu gerakan bersama untuk memulihkan sektor ekonomi. "Kegiatan ini adalah salah satu contoh, cara baru berpromosi dan inovasi UMKM tujuannya agar ekonomi tetap bergerak," kata Kang Emil, panggilan Ridwan Kamil.
Menurut Kang Emil, UMKM semakin tangguh jika melek digital dan dibantu oleh kalangan perbankan dan pihak lainnya. Sebab sinergitas menjadi kunci dalam mengembalikan ekonomi Jabar yang terganggu akibat Covid-19 (Jo/jabarprov.go.id). []