Pakistan Tidak Punya Rencana Jalin Hubungan dengan Israel

Pakistan tegaskan pihaknya tidak akan menjalin hubungan dengan Israel sampai ada negara Palestina yang layak, merdeka dan berdampingan
Bendera Israel dan Pakistan (Foto: voaindonesia.com/AP/Reuters)

Islamabad - Pakistan menegaskan pihaknya tidak akan menjalin hubungan dengan Israel sampai ada negara Palestina yang "layak, merdeka dan berdampingan" yang diterima oleh Palestina.

Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas laporan media yang terus-menerus menduga dan berkomentar bahwa negara mayoritas Muslim di Asia Selatan itu mungkin mempertimbangkan kembali penolakannya untuk mengakui Israel.

Kementerian Luar Negeri Pakistan, 24 November 2020, menyangkal debat media sebagai spekulasi tidak berdasar dan menekankan Islamabad "dengan teguh mendukung hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

Kata juru bicara kementerian, pernyataan Perdana Menteri Imran Khan baru-baru ini "jelas dan tegas" tentang masalah itu.

"Perdana menteri telah menjelaskan, kecuali penyelesaian masalah Palestina yang adil dan memuaskan rakyat Palestina terwujud, Pakistan tidak dapat mengakui Israel," kata juru bicara itu.

Pakistan mengecam Israel sejak Israel mulai dibentuk 1947. Orang Pakistan tidak dapat mengunjungi negara Yahudi itu karena paspor negaranya menyatakan "berlaku untuk semua negara di dunia, kecuali Israel".

Kunjungan "rahasia" Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Arab Saudi pada Minggu, 22 November 2020, itu untuk pembicaraan dengan Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman, telah memicu spekulasi bahwa Riyadh bergerak menuju pengakuan terhadap Israel (ps/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
11 Perempuan Afghanistan Tewas Ketika Antre Visa Pakistan
Sedikitnya 11 perempuan tewas akibat terinjak-injak ketika ketika sedang menunggu untuk mendapatkan visa ke Pakistan
Pakistan Blokir Aplikasi Kencan Tinder
Pakistan menyatakan memblokir aplikasi kencan Tinder dan Grindr, karena dinilai tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di negara tersebut.