Pakar: Teriak Jokowi Mundur di Medsos, Barisan Sakit Hati

Pengamat Politik dan Ekonomi Luar Negeri dari Rumah Politik Gerry Hukubun menyayangkan tindakan sekelompok orang yang mendesak Jokowi untuk mundur.
Pengamat Politik dan Ekonomi Luar Negeri dari Rumah Politik Gerry Hukubun. (Foto: Tagar/JPNN)

Jakarta – Pengamat Politik dan Ekonomi Luar Negeri dari Rumah Politik Gerry Hukubun, menyayangkan tindakan sekelompok orang yang mendesak Presiden Jokowi mundur di berbagai media sosial. Menurutnya jika Presiden Jokowi mundur apakah itu dapat menyelesaikan masalah dan menjawab persoalan pandemi Covid-19 di Indonesia

Hal ini disampaikannya mersepons soal cuitan di Twitter dengan tagar #BapakPresidenMenyerahlah, pada Rabu, 7 Juli 2021. Kemudian isu ini mendapat sorotan dari pengamat politik sekaligus pakar hukum tata negara Refly Harun. Menurutnya, munculnya desakan Jokowi mengibarkan bendera putih muncul karena kegagalan Presiden menjalankan amanat konstitusi.

“Menurut saya, sekelompok orang yang mendesak Presiden Jokowi mundur karena tidak suka saja bukan lantaran kebijakan mengatasi pandemi Covid-19,” ujar Gerry Hukubun saat diwawancarai Tagar TV, Jumat, 16 Juli 2021.


Orang-orang yang mendesak Presiden Jokowi mundur kebanyakan yang pernah masuk dalam pemerintah dan sudah keluar.


Gerry HukubunGerry Hukubun saat diwawancarai Cory Olivia di kanal YouTube Tagar TV. (Foto: Tagar/Selfiana)

"Refly Harun kan orang pintar yang mengerti konstitusi dan tata negara, seharusnya, selaku orang yang mengerti konstitusi dan tata negara dia memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa secara amanat konstitusi jika presiden mundur digantikan oleh wakilnya bukan tiba-tiba bebas memilih orang untuk menjadi presiden," ujarnya Gerry.

Ia juga mengatakan seharusnya Refly Harun memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat, bukan ikut menggiring dan menjerumuskan masyarakat.

"Orang-orang yang mendesak Presiden Jokowi mundur kebanyakan yang pernah masuk dalam pemerintah dan sudah keluar. Jadi desakan Presiden Jokowi mundur ini mau cari solusi C-19 atau karena faktor sakit hati?,” kata Gerry. 

“Dalam penanganan pandemi di Indonesia tentu kita tidak bisa membandingkan dengan negara lain, negara kita lebih besar dari sabang sampai merauke, dan masih kurang disipilin dari segala elemen. Dan sesungguhnya pemerintah harus bersatu menangani covid-19,” ujarnya. 

Memang pemerintah, kata Gerry, masih belum seutuhnya sempurna dalam menangani Covid-19, dan pemerintah juga masih terus dalam mencari solusi terbaik untuk masyarakat.

Dengan meminta Presiden Jokowi mundur, lanjut Gerry, itu tidak akan bisa menyelesaikan permasalahan Covid-19, seharusnya bisa mencari solusi bersama untuk keluar dari permasalahan tersebut 

“Saya yakin pak Jokowi juga membutuhkan saran dan masukan dari kita, dia bukan Dewa, dan dia juga bukan orang yang sempurna. Mari kita dengan seluruh kemampuan memberi masukan kepada beliau sebenarnya apa yang harus diperbaiki, dan menurut saya itu yang dibutuhkan negara saat ini,” ujarnya. 

(Selfiana)

Berita terkait
Jokowi Blusukan Bagikan Sembako dan Paket Obat di Jakarta Utara
Presiden Jokowi blusukan Jakarta Utara memberikan bantuan Sembako bagi masyarakat yang membutuhkan dan obat untuk warga yang Isoman
Jokowi Bagi-bagi 300 Ribu Paket Obat Isoman Pasien Covid-19
Paket obat yang pertama tersebut akan diberikan kepada masyarakat yang melakukan Isoman di Pulau Jawa dan Bali.
Cara Mendapatkan Paket Obat Covid-19 Gratis dari Jokowi
pemerintah akan melanjutkan 300 ribu paket lagi untuk warga di luar Pulau Jawa-Bali. Obat-obat ini tidak boleh diperjualbelikan.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.