Jakarta - Panglima TNI Hadi Tjahjanto pada bulan November mendatang segera pensiun. Dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia pasal 13, Jabatan Panglima dapat dijabat secara bergantian oleh Perwira Tinggi aktif dari setiap Angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menilai bahwa Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono berpeluang diajukan Presiden Jokowi ke DPR untuk menggantikan Hadi Tjahjanto.
“Yudo akan mampu memimpin TNI kedepannya untuk menjaga sinergitas Polri dan instansi lain. Yudo akan mampu melaksanakan tugas yang diberikan Presiden, apabila dipercaya menjadi Panglima TNI,” ujar Fernando dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Minggu, 18 Juli 2021.
Terkait posisi KSAL yang akan ditinggalkan Yudo Margono, kata Fernando, dapat mempertimbangkan Laksdya Amarulla Octavian yang saat ini Rektor Universitas Pertahanan (UNHAN).
Yudo akan mampu memimpin TNI kedepannya untuk menjaga sinergitas Polri dan instansi lain. Yudo akan mampu melaksanakan tugas yang diberikan Presiden, apabila dipercaya menjadi Panglima TNI.
"Octavian selama memimpin UNHAN saya anggap berhasil berkembang dengan membuka program S1 dan D3. Tidak hanya itu, Octavian juga dapat meyakinkan Ibu Megawati untuk mau menerima Jabatan Kademik Profesor dari UNHAN yang merupakan kebanggaan tersendiri bagi kampus naungan Kementerian Pertahanan,” katanya.
"KSAD yang selama ini juga digadang-gadang sebagai Panglima TNI berpotensi untuk mengisi jabatan lain setingkat Menteri, misalnya sebagai Kepala BIN," kata Fernando. []
Baca Juga: Pengamat: Laksamana Yudo Margono Layak jadi Panglima TNI
(Christina Butarbutar)
