Pahami Kontekstual Hadis Pukul Anak Jika Tidak Salat

Ketua KPAI Susanto meminta agar umat Islam memaknai memukul anak usia 10 tahun kalau tidak mau salat secara kontekstual karena bisa berarti tegas
Ilustrasi (Foto: islam.ru)

Jakarta - Ketua Komisi Pelindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto, mengatakan hadis yang memerintahkan umat Islam untuk memukul anak usia 10 tahun yang tidak mau salat harus dipahami secara kontekstual.

"Saya kira prinsip dasar hadis itu adalah tegas, bukan memukul. Tegas pada anak tidak berarti harus keras," kata Susanto saat ditemui di sela-sela Halaqah Pelindungan Anak di Jakarta, Rabu, 20 November 2019, seperti dilaporkan Antara.

Susanto mengatakan memang terdapat hadis yang memerintahkan umat Islam untuk mulai mengajarkan anaknya untuk salat, termasuk yang seringkali dipahami bahwa orang tua diperbolehkan memukul anak saat usia 10 tahun dan tidak mau salat.

Menurut Susanto, hadis tersebut harus dikaji secara etimologi, yaitu dari sisi bahasa. Kata dalam hadis tersebut yang diartikan dengan memukul adalah "dhoroba".

"Kata 'dhoroba' kalau menurut lisan tidak hanya dimaknai dengan pukul, tetapi multimakna. Di dalam Alquran pun banyak ayat yang menggunakan kata 'dhoroba', tapi dimaknai berbeda," tuturnya.

Karena itu, hadis yang selama ini dipahami tentang perintah kepada orang tua untuk memukul anak yang tidak mau salat juga harus dimaknai ulang sesuai dengan konteksnya.

"Jadi hadis tersebut saya kira lebih memerintahkan untuk tegas. Ketegasan juga tidak hanya dalam hal salat, tetapi juga hal lain," katanya.

KPAI mengadakan halaqah atau pertemuan Pelindungan Anak bertema "Peran Tokoh Agama dalam Membangun Budaya Pelindungan Anak untuk Mewujudkan SDM Unggul" yang diikuti para tokoh agama Islam dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Halaqah Pelindungan Anak tersebut, KPAI berharap para tokoh agama bisa jadi pelopor pendidikan dan pengajaran agama dengan cara yang ramah anak kepada masyarakat.

"Tokoh agama saat berceramah di depan jamaahnya, misalnya jamaahnya ada 500 orang sekali ceramah dan ada beberapa kali ceramah, maka akan efektif menjangkau tujuan pendidikan pelindungan anak," kata Susanto. []

Berita terkait
Sepertiga Anak-anak di Indonesia Learning Poverty
Laporan Bank Dunia menyebutkan sepertiga anak-anak di Indonesia alami ketikamampuan belajar, di sekolah mereka tidak belajar keterampilan dasar
Air Mata Warga Jepara Tumpah, saat Salat Minta Hujan
Di bawah terik sinar mentari, mereka mengiba, merapal doa kepada Allah agar hujan segera diturunkan di Bumi Kartini.
Desa di Aceh Mulai Bangun Taman Ramah Anak
Desa Geulanggang Batee, Kecamatan Lembah Sabil Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh mulai memanfaatkan lahan kosong untuk membangun taman ramah anak.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.