Jakarta - Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Harta Insan Karimah (HIK) Parahyangan melakukan kerjasama strategis dengan Muamalat Institute (MI) dalam bidang pengembangan sumber daya manusia.
Direktur Operasional BPRS HIK Parahyangan Martadinata mengatakan kolaborasi ini diharapkan dapat membawa manfaat positif dalam peningkatan kinerja perusahaan.
“Kami mendapatkan momentum baru yang cukup baik untuk memacu aktivitas perbankan. Sebab kami yakin, transformasi perubahan ke arah positif tidak hanya dari internal perusahaan, tetapi juga dengan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada Tagar, Selasa, 25 Agustus 2020.
Martadinata menambahkan, sinergi terbaru ini dinilainya bisa membawa perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang meskipun skala bisnis yang dijalankan tidak terlalu masif.
“Learning center ini Insya Allah bisa menjadi media sharing knowledge dengan volume kuantitas yang lebih banyak dan tidak terbatas waktu dan tempat karena sudah memanfaatkan teknologi informasi. Kami percaya sebuah bank kecil atau BPRS bank mikro dapat cepat tumbuh lebih baik lagi, ” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Executive Director Muamalat Institute Anton Hendrianto menyatakan rasa syukurnya atas kerjasama ini.
“Alhamdulillah Muamalat Institute dan BPRS HIK Parahyangan sukses meluncurkan learning center sebuah digital platform untuk pembelajaran dan pengembangan karyawan sehingga dapat memanfaatkan proses pengembangan anytime and anywhere,” ucapnya.
“Kami di Muamalat Institute ingin terus merangkul dan mendorong ekosistem syariah untuk tumbuh bersama untuk dalam menciptakan ekonomi yang kuat,” sambung Anton.
Sebagai informasi, peluncuran kerjasama ini sendiri secara resmi dirilis dalam sebuah webinar bertajuk “Launching Learning Center BPRS HIK Parahyangan dengan Motto : Share Knowledge Together, Better Together” pada Senin, 24 Agustus 2020.
Untuk diketahui, Muamalat Institute (MI) selama 23 tahun secara rutin menyelenggarakan pelatihan dalam bidang peningkatan prinsip-prinsip ekonomi syariah.
MI juga tercatat memberi nilai tambah bagi para pelaku bisnis syariah dengan membuka jalinan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti lembaga internasional, perusahaan atau lembaga keuangan, BPRS, multifinance, koperasi syariah, hingga pemerintah.
