Jakarta - Virus Corona atau Coronavirus (nCoV) muncul pertama kali di Wuhan, China. Bahkan saat ini telah meluas ke beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Singapura bahkan sampai ke Amerika Serikat (AS). Akibatnya, produsen otomotif di China, General Motor (GM) terpaksa membatasi aktivitas karyawannya.
Dilansir dari Autonews, Selasa, 28 Januari 2020, GM mengimbau setiap karyawannya untuk tidak melakukan perjalanan jarak jauh selama batas waktu tertentu. Hal tersebut dilakukan guna mengurangi risiko penyebaran virus Corona.
"Perjalan dari dan menuju Wuhan harus didasarkan pada kepentingan bisnis penting, ada atas seijin pejabat perusahaan, setingkat manajer," tulis GM dalam keterangan resminya.
Pun demikian, President of GM China Matt Tsien mengatakan aktivitas pabrik diperkirakan masih akan terus berjalan normal, karena GM saat ini tengah berfokus memperkuat lini produk dan meningkatkan efisiensi biaya produksi untuk mengantisipasi penurunan penjualan kendaraan di China pada 2020.
Sepanjang 2019, GM telah memproduksi 3,09 juta unit kendaraan di pabrik Wuhan, China. Merek seperti Wuling dan Baojun, yang saat ini berada dibawah naungan GM, turut menyumbang sekitar 52 persen dari penjualan mobil sepanjang 2019.
Di Wuhan sendiri, saat ini berdiri beberapa pabrik otomotif raksasa seperti Nissan (NSANF), Renault (RNLSY), Honda (HMC), Peugeot PSA Group dan General Motors (GM) itu sendiri. Namun dapat dipastikan bahwa aktivitas pabrik akan berjalan normal, hanya saja dibatasi aktivitas karyawan di luar pabrik. []