Orangtua Hebat Pada Hari Pertama Anak Masuk Sekolah

Orangtua hebat pada hari pertama anak masuk sekolah, terlibat dalam proses pendidikan anak.
Orangtua Hebat Pada Hari Pertama Anak Masuk Sekolah | Sejumlah siswa melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada hari pertama masuk sekolah di SDN Kampung Melayu 01/02, Bidara Cina, Jakarta, Senin (16/7/2018). Hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2018/2019 serentak dilaksanakan pada Senin 16 Juli diseluruh jenjang pendidikan baik SD, SMP, SMA/SMK sederajat. (Foto: Antara/Galih Pradipta)

Jakarta, (Tagar 16/7/2018) - Sejumlah orang tua murid sekolah dasar yang ikut dalam kegiatan Hari Pertama Sekolah (HPS) mengaku bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri pada anak mereka saat pertama kali mengikuti kegiatan akademik di sekolah.

"Ya anak saya kan baru pertama kali ke sekolah, biar dia gak canggung kalau ketemu teman baru. Atau kalau gurunya kasih penjelasan bisa kita membantu biar memahami," kata Fitri. Ia mengantar putrinya bersekolah di SDN 06 Meruya Selatan, Jakarta, Senin (16/7) dilansir Antara.

Menurut penuturan wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga itu, anaknya tidak rewel saat mengikuti kegiatan HPS di sekolah tersebut, namun ia tetap merasa harus menemani putri keduanya tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang sekiranya mendesak.

Menemani anak dalam HPS juga dianggap penting oleh orang tua murid lainnya, bahkan berdasarkan pengamatan ada murid yang ditemani oleh ayah dan ibu mereka.

Muzaki, salah satu orang tua murid yang datang bersama istrinya, menuturkan ingin mengetahui seperti apa reaksi anaknya yang baru pertama kali masuk sekolah.

"Saya mau mengetahui anak kayak apa di sekolah, terutama sifatnya. Soalnya namanya anak-anak kan harus diajari sosialisasi , bimbingan di rumah kan beda sama di sekolah," kata Muzaki yang tinggal tidak jauh dari SDN 06 itu.

Antusiasme orangtua juga tampak di Sekolah Dasar (SD) Negeri Kenari 07 Jakarta Pusat. Para orangtua mengantar anak-anak ke sekolah, dan murid bersemangat mengikuti kegiatan sekolah di hari pertama setelah libur panjang.

"Saya ingin anak saya tambah semangat belajar, lebih baik lagi," ujar Wawan yang mengantar-jemput anaknya, Rava di Sekolah Dasar (SD) Negeri Kenari 07 Jakarta Pusat.

Kegiatan sekolah pada hari pertama ini dimulai dengan upacara bendera. Para orang tua ikut menemani anak-anak di lingkungan sekolah sebelum masuk ke kelas, bahkan berdiri di pinggir barisan upacara.

Wawan mengatakan kegiatan antar-jemput anak terutama pada hari pertama sekolah adalah penting untuk menyemangati anak bersekolah terutama setelah libur sekolah dan Lebaran. Ia berharap pendidikan di SD tersebut akan lebih baik lagi di tahun ajaran baru ini.

Rava, putri Wawan menuturkan senang bisa kembali masuk sekolah.

"Asyik, main sama teman-teman," katanya.

Orangtua lain bernama Palupi juga mengantar-jemput putrinya bernama Salsabila, naik ke kelas 2A di sekolah yang sama.

"Senang anak bisa aktivitas sekolah lagi setelah libur panjang," ujar perempuan yang juga bekerja sebagai guru di salah satu sekolah menengah kejuruan di Jakarta.

Ia menuturkan telah menyiapkan peralatan sekolah untuk putrinya masuk sekolah. Bahkan, katanya, Salsabila sendiri menyeterika pakaian sekolahnya sehari sebelum masuk hari pertama sekolah.

"Sebagai orangtua, saya semangati lagi anak-anak biar lebih semangat belajar," tutur perempuan yang mengajarkan mata pelajaran Pemasaran itu.

Hari Pertama Masuk SekolahSalah satu siswa menguap di sela upacara bendera pada hari pertama masuk sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 243 Palembang, Sumatera Selatan, Senin (16/7/2018). Hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2018-2019 dimulai secara serentak di Indonesia pada Senin 16 Juli. (Foto: Antara/Feny Selly)

Ia berharap pendidikan di sekolah tersebut akan lebih optimal sehingga bisa membuat anak-anak didik menjadi lebih kreatif dan mandiri.

Anak-anak kelas I pada hari pertama sekolah memulai kegiatan dengan masa pengenalan lingkungan sekolah selama tiga hari mulai Senin (16/7) hingga Rabu (17/7).

Mereka mulai kegiatan belajar di dalam kelas dengan berkenalan dengan wali kelas dan teman-teman satu kelas.

Selain itu, para orang tua juga mengantre di luar pintu gerbang, menunggu anak-anak mereka keluar sekolah.

Biak Numfor, Papua

Pemandangan sama juga terjadi di Kabupaten Biak Numfor, Papua. Para orangtua murid siswa baru di berbagai sekolah dasar, mendampingi anak masuk kelas di hari pertama tahun pelajaran 2018/2019.

Beberapa sekolah dasar di distrik Biak Kota dan distrik Samofa tampak ramai dengan kehadiran orangtua yang mengantar anak untuk belajar.

Seperti di SD Yapis 1 Biak, SD Inpres Mandala, SD Inpres Fandoi, SD Negeri 1, SD YPPK Santo Yosef, SD inpres Ridge dan SD Inpres Angkasa, terlihat para orang tua datang bersamaan ke sekolah.

Masih ada sebagian siswa baru kelas satu yang takut masuk ke ruangan kelas jika tidak didampingi orang tua yang harus duduk mendampingi.

"Anak pada hari pertama masuk sekolah harus diantar untuk mengawali jam pelajaran baru, ya setiap orangtua punya cara sendiri untuk mendampingi anak masuk ruang kelas," ujar salah satu orang tua murid, Jamal.

Demikian pula di SD Inpres Fandoi, hari pertama masuk sekolah siswa baru kelas satu sebagian besar diantar orang tua menuju ruang kelas.

Hari pertama belajar siswa baru di SD Inpres Fandoi, diawali upacara pagi dilanjutkan dengan pembagian kelas dan melakukan pembersihan halaman sekolah.

"Para siswa baru masuk sekolah hanya dikenalkan ruangan kelas dan para guru. Ya ini rutin dilakukan setiap sekolah mengawali tahun pelajaran baru," kata guru SD Inpres Fandoi, M Irham.

Hingga pukul 11.00 Wit siswa kelas 1 SD, kelas VII SMP dan kelas 10 SMA/SMK sudah mengikuti pengenalan siswa baru di sekolah bersangkutan sebagai kalender pendidikan tahunan untuk meningkatkan pendidikan karakter siswa.

Hari Pertama Masuk SekolahSeorang ibu menenangkan anaknya yang menangis saat hari pertama masuk sekolah di SD Negeri Sumber Agung, di Jalan Bayangkara, Serang, Banten, Senin (16/7/2018). Pemerintah melalui Menteri Pendidikan mengingatkan pentingnya tanggung jawab orangtua membantu menyiapkan mental anak saat hari pertama masuk sekolah agar anak lebih percaya diri dan siap menyerap pelajaran di sekolah. (Foto: Antara/Asep Fathulrahman)

Zero Kekerasan

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengingatkan pihak sekolah untuk menghentikan kegiatan perploncoan dan bullying atau kekerasan dalam masa orientasi sekolah pada tahun ajaran baru.

"Mengimbau pihak sekolah untuk menjamin pelaksanaan masa orientasi peserta didik baru berlangsung dengan aman, ramah dan nyaman bagi siswa baru," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Lityarti dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Untuk itu, kata dia, maka perploncoan dan bullying harus dicegah semaksimal mungkin. Suasana harus diciptakan penuh kekeluargaan, kondusif dan zero kekerasan.

Retno juga mengatakan Senin (16/7) merupakan hari pertama dimulainya tahun ajaran baru, KPAI mendukung imbauan agar para orangtua siswa mengantar anak-anaknya ke sekolah sebagai wujud dukungan orangtua terhadap semangat anak-anaknya kembali bersekolah setelah libur panjang.

"Kami juga mendorong sekolah menyiapkan diri menyambut para orangtua dan anaknya masuk sekolah kembali. Tidak sekadar menurunkan anaknya di sekolah dari kendaraan, tetapi juga mengantar masuk ke kelas sang anak," ujarnya.

Ia mengatakan hari pertama anak masuk sekolah juga dapat dijadikan momentum bagi sekolah menyampaikan program-progran sekolah, sekaligus perkenalan orang tua siswa ke wali kelas anaknya dengan masuk ke ruang kelas tempat anak-anaknya akan menuntut ilmu setiap harinya selama berada di sekolah.

"Hal ini akan menjadi momentum yang menyenangkan bagi anak-anak. Hal Ini juga akan membawa dampak positif ke depannya terhadap keharmonisan hubungan orang tua dan pihak sekolah," ujarnya.

Ia mengatakan pelaksanaan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sejumlah daerah masih menyisakan persoalan, misalnya masih ada sejumlah siswa belum jelas nasibnya diterima atau tidak di sekolah negeri.

Persoalan lain, sejumlah SMA/SMK Negeri di Jawa Tengah kekurangan siswa akibat terbongkarnya SKTM palsu yang kemudian dibatalkan oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah.

Sampai Jumat sore (13/7), KPAI masih menerima pengaduan dari seorang ibu yang domisili di Tangerang Selatan, yang anaknya belum juga mendapatkan kepastian diterima atau tidak di sekolah negeri pilihannya. 

"KPAI akan terus melakukan pengawasan untuk memastikan pemerintah daerah melakukan pemenuhan hak atas pendidikan para siswa tersebut sebagaimana dijamin peraturan perundangan yang berlaku," ujarnya.

Hari Pertama Masuk SekolahSejumlah orang tua murid mengawasi anaknya pada hari pertama masuk sekolah di SDN Kampung Melayu 01/02, Bidara Cina, Jakarta, Senin (16/7/2018). Hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2018/2019 serentak dilaksanakan pada Senin 16 Juli diseluruh jenjang pendidikan baik SD, SMP, SMA/SMK sederajat. (Foto: Antara/Galih Pradipta)

Orangtua Hebat

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta para guru menyambut siswa pada hari pertama masuk sekolah.

"Mari kita menyambut putra-putri terbaik kita yang akan masuk sekolah. Para Guru yang menjadi penentu berhasil tidaknya proses belajar-mengajar di sekolah," katanya, di Jakarta, Senin.

Selain itu, Mendikbud juga meminta para orang tua untuk memperhatikan anaknya dalam rangka menyambut tahun ajaran baru.

"Bahkan kalau bisa diantarkan ke sekolah, dititipkan secara eksplisit kepada para gurunya," tambah dia.

Mendikbud menjelaskan para orangtua berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah dan di rumah.

Orang tua yang hebat, kata dia, adalah para orang tua yang hebat dan terlibat dalam proses pendidikan anak.

Dia juga mengajak para orang tua menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif untuk generasi bangsa dan sinergi yang baik antara sekolah, orang tua dan masyarakat.

"Orangtua sebaiknya turut mengantarkan anaknya ke sekolah pada hari pertama. Jangan sebatas di pintu gerbang saja, tetapi menemui gurunya agar mengetahui apa saja yang perlu dilakukan untuk menunjang proses belajar anak," kata Mendikbud.

Dia juga berpesan kepada seluruh siswa untuk gembira masuk sekolah karena sekolah adalah tempat yang menyenangkan. (af)

Berita terkait