Bogor - Peneliti lembaga biologi molekuler Eijkman Frilasita Aisyah Yudhaputri mengatakan orang tanpa gejala (OTG) yang terinfeksi Covid-19, tetap berpotensi menularkan virus. Hal ini ia sampaikan menyusul tiga OTG dari 325 pengguna kereta listrik KRL ditemukan terjangkit virus corona, saat menjalani tes swab di Stasiun Bogor, Senin, 27 April 2020.
"Jika positif tetap berpotensi menularkan," kata Frilasita kepada Tagar lewat sambungan telepon, Jakarta, Selasa, 5 Mei 2020.
Sistem imun tubuh masing-masing dapat melawan dan pada akhirnya sembuh sendiri.
Dia menerangkan, lantaran tidak memperlihatkan gejala seperti batuk dan sesak nafas, kasus ini berpotensi menularkan Covid-19 ke banyak orang yang berada di transportasi publik tersebut.
Baca juga: OTG Debat Dengan Para Medis di Labuan Bajo NTT
Frilasita menekankan, orang tanpa gejala tersebut tak dapat diketahui terinfeksi Covid-19, kecuali dicek dengan cara tes swab.
"Satu-satunya jalan hanya uji swab," ujar Frilasita.
Uji swab, kata dia, merupakan salah satu cara mendeteksi Covid-19 dengan menggunakan sampel lendir dari dalam hidung maupun tenggorokan. Meski prosesnya lebih rumit dan lama, hasil uji swab menurutnya lebih akurat dibandingkan uji cepat atau rapid test yang menggunakan sampel darah.
Dia mengkhawatirkan, pengidap OTG Covid-19 yang jumlahnya banyak ini merasa sehat dan cuek beraktivitas seperti bepergian dengan KRL, karena mereka tidak tahu telah terinfeksi sejak kapan.
"Menurut pengamatan saya, (kasus OTG) lumayan banyak," ujar alumni biomedikal Universitas Monash Austalia ini.
Baca juga: OTG di Kota Sorong Positif Corona
Oleh karena itu, disiplin menjaga jarak aman merupakan sikap paling aman untuk menghindari penularan dari OTG. Di sisi lain, seseorang yang merasa sehat tapi mengidap virus tanpa gejala, dapat menyembuhkan dirinya dengan memperkuat daya tahan tubuh.
"Sistem imun tubuh masing-masing dapat melawan dan pada akhirnya sembuh sendiri," ujarnya.
Hasil tes swab yang digelar di stasiun Bogor pekan lalu disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dia berpendapat, KRL yang belum dihentikan operasionalnya menjadi moda transportasi penumpang sekaligus pembawa virus.
"3 positif covid dari 325 penumpang KRL Bogor-Jakarta yang kami sampling dengan test swab PCR. Ini artinya KRL yg masih padat bisa menjadi transportasi OTG pembawa virus (Covid-19)," kata Ridwan Kamil di akun Twitternya, Senin, 4 Mei 2020. []