Optimalisasi Produksi APD di Tengah Pandemi Corona

Kementerian Perindustrian terus mendorong pengoptimalan produktivitas industri alat pelindung diri (APD) sebagai upaya penanganan Corona.
Aktivitas produksi di industri tekstil dan produk tekstil (TPT). (Foto: Dok. Biro Humas Kementerian Perindustrian)

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengoptimalan produktivitas industri alat pelindung diri (APD) sebagai salah satu upaya penanganan pandemi virus Corona atau Covid-19 di Indonesia.

Pengoptimalan produksi APD ini dilakukan untuk memenuhi permintaan tenaga medis, mengingat jumlah pasien Covid-19 di Tanah Air semakin bertambah. Sehingga, kebutuhan APD di dalam negeri semakin meningkat. 

Kondisi saat ini, kebutuhan APD jadi terus meningkat. Oleh karena itu, kami mendorong para pelaku industri tekstil agar ikut berperan.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Muhammad Khayam mengatakan produsen APD sedang melakukan upaya penghitungan untuk memenuhi jumlah produksinya selama 6-8 bulan mendatang.

Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kemenperin Muhammad KhayamDirektur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Muhammad Khayam. (Foto: Dok.Biro Humas Kementerian Perindustrian)

"Penghitungan ini akan disesuaikan dengan jadwal distribusi ke setiap pengguna, seperti rumah sakit yang memang sangat memerlukan," kata Muhammad Khayam di Jakarta, Selasa, 31 Maret 2020.

Menurut Khayam, saat kondisi normal atau sebelum virus Corona mewabah, industri APD yang ada di dalam negeri memproduksi sebanyak satu juta unit untuk setiap bulannya.

"Kondisi saat ini, kebutuhan APD jadi terus meningkat. Oleh karena itu, kami mendorong para pelaku industri tekstil agar ikut berperan untuk memproduksi APD," ucap dia.

Aktivitas Produksi Industri TekstilAktivitas produksi di industri tekstil dan produk tekstil (TPT). (Foto: Dok. Biro Humas Kementerian Perindustrian)

Kemenperin memberikan apresiasi kepada pelaku industri tekstil di Indonesia yang ikut berpartisipasi dalam mengoptimalkan produksi APD. Diharapkan dengan hal ini dapat mendorong kinerja industri tekstil dalam negeri di tengah tekanan kondisi ekonomi global.

Khayam menyampaikan adanya keterlibatan industri tekstil, kapasitas produksi APD dalam negeri bisa lebih dari 17 juta unit per bulan. "Kami proyeksi, hingga bulan Mei 2020, kebutuhan APD dalam negeri sekitar 3-5 juta unit," ujarnya.

Saat ini, Indonesia memiliki 28 produsen APD dengan total kapasitas produksi mencapai 17,8 juta unit perbulan. Dari jumlah produsen APD tersebut, lima perusahaan sedang menggenjot produksinya, sementara sisanya sedang dalam persiapan dan ditargetkan dimulai awal April 2020.

Khayam menuturkan optimis pembuatan APD bisa cepat diproduksi lantaran kebutuhan bahan baku sudah tersedia. "Pada akhir April 2020, diperkirakan 5-10 juta APD bisa didistribusikan," tutur Khayam.

APD yang sekarang ini dibutuhkan seperti pakaian, tutup kepala, masker, handuk, sarung tangan, pelindung kaki, pelindung tangan, dan kacamata pelindung wajah (googles). Sehingga, Kemenperin terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam upaya memasok kebutuhan APD tersebut. []

Baca juga:

Berita terkait
Google Sumbang Rp 12,8 Triliun untuk Coronavirus
Google akan menyumbang lebih dari Rp 12,8 triliun untuk memproduksi pasokan medis seperti masker dalam melawan coronavirus Covid-19.
Dosen Fakultas Kedokteran UNS Ciptakan APD Praktis
Alat Pelindung Diri (APD) ciptaan Dokter Darmawan ini terbuat dari bahan yang mudah didapat. Berkualitas dan murah.
9 Produsen Alat Pelindung Diri (APD) di Indonesia
9 perusahaan ini masuk dalam prioritas utama mencegah virus corona dalam hal pemenuhan alat pelindung diri (APD) di Indonesia.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.