Untuk Indonesia

Opini: Prahara Partai Nasdem

Kasus hukum Johnny G. Plate telah memporak-porandakan bangunan politik yang sedang Partai Nasdem perjuangan. Tulisan opini Akademisi UGM.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate. (Foto: Tagar/Kominfo)

Oleh: Bagas Pujilaksono, Akademisi Universitas Gadjah Mada

Fakta, Johnny G. Plate adalah petinggi Partai Nasdem yang mewakili partainya duduk sebagai Menteri Kominfo, dalam koalisi partai pemerintah di bawah koordinasi Presiden Jokowi.

Berita hari ini, amat sangat mengejutkan bagi Partai Nasdem, Johnny G. Plate resmi menyandang status tersangka di Kejagung RI.

Suka atau tidak suka, kasus hukum Johnny G. Plate ini akan berdampak sangat fatal bagi Partai Nasdem dan koalisi perubahan yang diusung Partai Nasdem. Sangat telak dan fatal.

Restorasi macam apa? Perubahan macam apa? Pertanyaan mendasar yang bisa diarahkan ke Partai Nasdem, yang tentunya, akan sangat sulit untuk dijawab, lebih-lebih, jika harus dikonfirmasi dengan fakta-fakta empirik.

Substansi kasus hukum Johnny G. Plate hanyalah sebagai pemicu, bukan hal yang menentukan. Aspek politiknya sangat dominan, karena momentumnya sangat tepat, agenda besar 2024. Terkapar...

Mengapa bisa begitu? Pasca Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres koalisi perubahan, elektabilitas Partai Nasdem dirundung prahara. 


Kasus hukum Johnny G. Plate telah memporak-porandakan bangunan politik yang sedang Partai Nasdem perjuangan.


Prediksi saya, Partai Nasdem akan tenggelam di bawah Parlementer Threshold (PT) pada Pileg 2024. Artinya, Partai Nasdem bakal tidak punya kursi di DPR RI. 

Ada korelasi yang tidak saling menguntungkan antara Partai Nasdem dan sosok Anies Baswedan, buah dari petualangan Partai Nasdem dalam kancah politik nasional di masa lalu, yang tidak konsisten. Sapa nandur bakal ngundhuh.

Koalisi Perubahan hanya seumur jagung, menjadi sangat tidak menarik, Anies Baswedan-pun ketar-ketir, karena besar kemungkinannya akan gagal nyapres.

Ada trend yang mirip untuk parpol-parpol gurem, yaitu mereka terancam tenggelam di bawah PT pada Pileg 2024.

Parpol-parpol gurem sekarang butuh figur capres, untuk menyelamatkan elektabilitas partainya. Ini fakta!

Kasus hukum Johnny G. Plate telah memporak-porandakan bangunan politik yang sedang Partai Nasdem perjuangan, yang menurut saya, amat sangat ambisius dan sama sekali tidak rasional.

Prediksi saya benar, yang telah saya sampaikan pada tulisan-tulisan saya sebelumnya, bahwa KIB akan bubar. PAN, dan PPP hampir pasti gabung PDI Perjuangan mengusung Ganjar Pranowo.

Sedang di seberang sana, koalisi Partai Gerindra, Partai Golkar, dan... nunggu peserta berikutnya.. akan mengusung Prabowo Subianto.

PKB masih jinak-jinak merpati, mengulur waktu dan membangun bargaining, siapa tahu nasib Muhaimin Iskandar beruntung, menjadi cawapresnya Prabowo Subianto. Kecil kemungkinannya.

Sekali lagi, kasus hukum Johnny G. Plate adalah aib bagi Partai Nasdem, yang tentunya akan digoreng habis oleh lawan-lawan politik Partai Nasdem dan nitizen untuk membuat Partai Nasdem semakin terpuruk. Sebuah pelajaran yang sangat berharga: retorika dan logika politik dan ambisi yang tidak koheren.

Tidak ada dasar politik lagi, mempertahankan Partai Nasdem tetap berada di dalam koalisi parpol Pemerintahan Presiden Jokowi.

Bagaimana nasib Partai Demokrat dan PKS? Saya tidak tertarik membahasnya.

Berita terkait
Menkominfo Johnny G Plate Jadi Tersangka Kasus Korupsi Proyek BTS Rp 8 Triliun
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkoinfo) Jhonny G Plate resmi ditetapkan Kejaksaan Agung sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.
Opini: Menjawab Tuduhan Politisi NasDem Effendy Choirie
Pernyataan politisi Partai NasDem Effendy Choirie itu jelas mengada-ada dan terlihat dia benar-benar tidak tau masalah yang sebenarnya.
Tak Masalah Elektabilitas Anies Merosot, NasDem: Jadi Pelecut
Dalam survei Litbang Kompas baru-baru ini elektabilitas Anies Baswedan mengalami penurunan sebagai calon presiden Pemilu 2024.