Opini: Muhammad Kece

Muhammad Kece akhirnya ditangkap Bareskrim Polri atas unggahannya yang sangat menistakan agama Islam.
Tangkapan layar channel YoTube pelaku dugaan penistaan agama, Muhammad Kece.

Muhammad Kece akhirnya ditangkap Bareskrim Polri atas unggahannya yang sangat menistakan agama Islam.Agama, agama apapun, adalah hal yang mulia, yang menjadi rujukan etika dan moral bagi kehidupan manusia.

Dalam unggahannya di kanal YouTube, Muhammad Kece, bergaya bicara hitam-putih. Agama tidak bisa diperlakukan hitam-putih atau abu-abu sekalipun. Karena agama adalah iman. Kalau mau bicara hitam-putih, bicaralah ilmu pengetahuan yang bisa dibuktikan keberannya langsung dengan nalar dan pancaindera manusia.

Saya tidak memasukki wilayah iman, atau bicara soal kebenaran atas suatu iman, terlalu muluk-muluk, saya hanya bicara masalah toleransi, yaitu suatu bentuk toleransi yang berdasarkan pada penghormatan.

Kalau Muhammad Kece bisa bertoleransi, maka dia tidak akan bicara sebiadab itu soal agama Islam di ruang-ruang publik. Lebih-lebih, yang dia pahami soal agama Islam dari perspektif manapun, amburadul dan salah kaprah.

Manusia laknat yang tidak punya akal sehat dan budipekerti luhur.

Saya pribadi lebih memilih menghindar bicara soal agama, karena saya tidak mau menjelaskan agama dalam frame dan format nalar yang saya pahami ke orang lain, yang ujung-ujungnya hanya akan menimbulkan ketersinggungan. Agama adalah hal sensitif yang mustinya tidak perlu saling dibenturkan.

Dengan dalih apapun: kebebasan berbicara, kebebasan berekspresi atau demokrasi sekalipun, penistaan atas suatu agama, agama apapun, adalah hal yang tidak pernah bisa diterima.

Manusia Indonesia dituntut untuk BerKetuhanan Yang Maha Esa dengan cara yang manusiawi, adil dan beradab, bukan dengan cara gemblung, beringas dan biadab. Sila pertama dan kedua Pancasila adalah frasa yang merujuk pada perilaku spiritual manusia Indonesia dalam konteks individu.

Sekali lagi, saya hanya bicara masalah toleransi. Iman dan kebenaran atas imannya, itu urusan pribadi manusia dengan Tuhan, tidak perlu diumbar di ruang-ruang publik.

Agama dan simbol-simbolnya harus dihormati oleh siapapun, termasuk salib Yesus Kristus. Salib Yesus Kristus bagi umat Katholik bukan hanya simbol, namun lebih sebagai dasar keimanan. Inspirasi dan konsep theologisnya berangkat dari salib Yesus Kristus tersebut.


Saya pribadi lebih memilih menghindar bicara soal agama, karena saya tidak mau menjelaskan agama dalam frame dan format nalar yang saya pahami ke orang lain, yang ujung-ujungnya hanya akan menimbulkan ketersinggungan.


Hanya manusia pendosa dengan mulut kotor yang tega mengatakan salib Yesus Kristus adalah jin kafir. Karena, perilakunya yang aggressive dan biadab, telah menerjang nilai-nilai kemanusiaan.

Saya sangat berharap penista-penista agama lainnya juga segera ditangkap seperti halnya Muhammad Kece, demi rasa keadilan. Terimakasih.

*Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Ketua Dewan Pakar Seknas Jokowi

Berita terkait
PBNU: Siapapun yang Lakukan Penistaan Agama Harus Diproses
Ahmad Helmy Faishal Zaini berharap, agar kepolisian juga bertindak adil kepada siapapun yang melakukan penistaan agama.
Jaksa Siap Hadapi Praperadilan Penistaan Agama 4 Nakes Siantar
Kajari Pematangsiantar mengaku siap menghadapi gugatan praperadilan kasus penistaan agama empat nakes RSUD dr Djasamen Saragih.
Lima Pemimpin Gereja Meminta Pasal Penistaan Agama Ditinjau Ulang
Lima pemimpin gereja di Indonesia meminta pasal penodaan atau penistaan agama ditinjau ulang keberadaannya dalam produk hukum di negara ini.
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban