Opini: Kasus Johnny G Plate Sebuah Intervensi Kekuasaan? Fitnah Keji!

Kasus Johnny G Plate sebuah intervensi kekuasaan? Logika ini sesat, dan sebuah fitnah yang sangat keji terhadap pemerintahan Presiden Jokowi.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate. (Foto: Tagar/Ist)

Oleh: Bagas Pujilaksono, Akademisi Universitas Gadjah Mada 

Ada yang mencoba membangun logika fuzzy, dengan mengatakan bahwa kasus hukum Johnny G Plate adalah sebuah intervensi kekuasaan. Logika ini sesat, dan sebuah fitnah yang sangat keji terhadap pemerintahan Presiden Jokowi.

Saya orang teknik, dibesarkan di lingkungan akademik dengan nalar logika tertib dan runtut, sistematis dan sistemik, namun saya tetap mampu meng-handle logika fuzzy.

Alam semesta ini chaos, NAMUN di dalamnya ada keteraturan yang keterulangannya sangat tinggi. Itulah ilmu pengetahuan.

Paloh memanfaatkan logika sesat tersebut saat jumpa pers di Nasdem Tower tadi malam, walau statemen Paloh tidak clear and clean. Itulah Surya Paloh, dari dulu dia begitu gayanya.

Restorasi Indonesia? Sebuah perubahan Indonesia menuju kondisi yang lebih baik? Retorika politik.

Kejahatan Johnny G Plate murni kejahatan korupsi yang jelas sangat menyengsarakan rakyat banyak dan merugikan keuangan negara. Nilai proyek 11 T rupiah, dikorupsi 8.32 T rupiah, dasar maling negara. Ke mana larinya uang itu? Well, maybe I know.


Logika ini sesat, dan sebuah fitnah yang sangat keji terhadap pemerintahan Presiden Jokowi.


Respons Partai Nasdem dan Anies Baswedan saat ini, cukup bagi saya, untuk memprediksi apa yang terjadi sesungguhnya.

Tidak ada dasar politik, etik dan moral bagi Partai Nasdem terus bertahan dalam koalisi parpol Pemerintahan Presiden Jokowi.

Deklarasi Partai Nasdem terhadap Anies Baswedan sebagai bakal Capres 2024, bagi saya, adalah sebuah ambisi politik yang sangat ambisius, dengan logika politik pincang, degleng, dan melanggar fatsun politik in respect with platform politik koalisi parpol Pemerintahan Presiden Jokowi, di mana Partai Nasdem ada di dalamnya.

Prediksi saya bisa jadi benar, bahwa sebagai berikut :

1. Koalisi perubahan akan layu sebelum berkembang. Ada lagunya....

2. Partai Nasdem akan tenggelam di bawah Parlementer Threshold (PT) pada Pileg 2024

3. Anies Baswedan akan gagal nyapres di Pilpres 2024.

Sekali lagi kasus hukum Johnny G Plate bukan sebuah intervensi kekuasaan, murni kejahatan korupsi. Logikanya sederhana, bagaimana bisa Gregorious Alex Plate, adik kandung Johnni G Plate, bisa dapat uang 500 juta rupiah dari proyek BTS? Emangnya Kominfo RI milik mbah buyutnya Johnny G Plate?

Saya mendukung penuh langkah Kejagung RI dalam menangani kasus korupsi Johnny G Plate hingga tuntas.

Saya yakin, Partai Demokrat dan PKS berpikir ulang gabung Partai Nasdem dalam koalisi perubahan. Tidak mau ikut kena getahnya. Taruhannya elektabilitas partainya, mau nyungsep? Aja cedhak-cedhak kebo gupak.

Saya tidak perlu teriak-teriak Tenggelamkan Partai Nasdem, Tenggelamkan Anies Baswedan, tidak perlu. Alam semesta akan menenggelamkan keduanya secara meyakinkan dan pasti. The nature finds the way.

Kriteria Presiden RI 2024 adalah yang terbaik dari yang ada dan minim risiko. []

Berita terkait
Menkominfo Johnny Plate Ditahan Kejaksaan Agung Karena Terkait Kasus Korupsi Rp 8 Triliun
Plate ditahan selama 20 hari terhitung sejak 17 Mei 2023 di Rutan Salemba, Jakarta Pusat, Cabang Kejaksaan Agung
Menkominfo Johnny G Plate Jadi Tersangka Kasus Korupsi Proyek BTS Rp 8 Triliun
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkoinfo) Jhonny G Plate resmi ditetapkan Kejaksaan Agung sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.
Opini: Prahara Partai Nasdem
Kasus hukum Johnny G. Plate telah memporak-porandakan bangunan politik yang sedang Partai Nasdem perjuangan. Tulisan opini Akademisi UGM.