Oleh: Bagas Pujilaksono*
TAGAR.id, Jakarta – Pak Luhut Binsar Panjaitan bilang, “Warga sekitar Depo Plumpang harus pindah alias direlokasi.”, Pak Erick Thohir bilang: “Depo Plumpang harus pindah.”
Saya condong ke pernyataan Pak Luhut Binsar Panjaitan. Namun, ada pertanyaan buat Pak Luhut. Warga yang mana yang direlokasi? Yang berada di zona merah? Apakah warga yang ada di luar zona merah tidak terdampak kecelakaan kemarin?
Peta zona merah ala PT Pertamina harus dievaluasi dan di upgraded! Terlalu dini untuk mengambil sebuah keputusan atau kesimpulan.
Kalau saya yang ditanya, “Pak Bagas, siapa yang harus pindah: warganya atau Depo Plumpang?”, akan saya jawab: tunggu hasil investigasi Polri kebakaran Depo Plumpang dan kajian PT Pertamina risk and safety assessment Depo Plumpang, termasuk di dalamnya peta wilayah terdampak. Kalau perlu, PT Pertamina bermitra dengan konsultan eksternal dalam membuat risk and safety assessment Depo Plumpang.
Depo Plumpang tidak perlu pindah. Hasil investigasi Polri atas Depo Plumpang, sangat penting, guna mengetahui performa dan kinerja PT Pertamina saat ini.
Seperti kita ketahui, kecelakaan Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara telah menelan puluhan korban jiwa dan kerugian material yang besar.
Harus ada pihak-pihak yang diminta pertanggungjawaban di depan hukum, baik di pihak PT Pertamina dan pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang jelas-jelas telah mengeluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bagi warga untuk membangun tempat tinggal di zona merah sekitar Depo Plumpang.
Jangan tergesa-gesa menyimpulkan sesuatu. Harus jernih dalam berpikir, dan berpikir atas dukungan data yang sifatnya akademis.
Saat ini yang bisa dilakukan Pemerintah adalah mencopot Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina, relokasi warga yang berada di zona merah sambil nunggu hasil risk and safety assessment yang baru, bisa jadi zona merah akan lebih luas, santuni dan kompensasi kerugian nyawa dan materiil pada keluarga korban dan korban.
Saran saya kepada PT Pertamina, tingkatkan teknologi, sehingga rakyat (di luar zona merah) dan Depo Plumpang bisa hidup berdampingan secara harmonis dan romantis bak Galih dan Ratna dalam film ‘Gita Cinta dari SMA’. []
*Bagas Pujilaksono adalah Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Berita terkait