Operasional Bandara NYIA Diklaim Bakal Serap Ribuan Tenaga Kerja

progres pembangunan sudah mencapai 71,6 persen dengan target international operational pada April mendatang.
Ilustrasi kegiatan di bandara. (Foto: Pixabay)

Yogyakarta, (Tagar 28/2/2019) - Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) diprediksi bakal mengurangi angka pengangguran di Provinsi DIY. Khususnya di Kabupaten Kulonprogo, tempat di mana bandara dibangun.

Saat tahap pembangunan mega proyek saat ini saja, sudah ribuan orang terserap sebagai pekerja proyek. Belum lagi saat bandara yang menempati lahan 590 hektar di lima desa di Kecamatan Temon itu beroperasi.

PT Angkasa Pura I (Persero) mencatat saat Bandara NYIA beroperasi, membutuhkan sekitar 3.000 tenaga kerja baik skill dan unskill. Agar warga setempat yang terdampak pembangunan bandara, PT Angkasa Pura memberi pelatihan kerja.

General Manager Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta Agus Pandu Purnama mengatakan, proses pembangunan Bandara NYIA masih berlanjut. Sampai saat ini progres pembangunan sudah mencapai 71,6 persen dengan target international operational pada April mendatang.

Untuk itu, kata Agus, sebagai persiapan operasional bandara,  PT Angkasa Pura I menggelar pelatihan melalui program CSR bagi warga terdampak dari pembangunan bandara di Kulonprogo. Pelatihan ini sebagai persiapan bagi calon tenaga kerja agar warga setempat tidak hanya menjadi penonton saat bandara dengan nilai investasi Rp 8,8 triliun itu beroperasi.

Pelatihan kerja tersebut berupa Baggage Towing Tractor (BTT). "Pelatihan BTT bertujuan agar peserta mendapatkan awareness mengenai peluang usaha dengan adanya pembangunan NYIA," kata katanya saat secara resmi menutup pelatihan BTT di Kantor Cabang Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Rabu (27/2).

Juru Bicara Proyek Pembangunan Bandara NYIA ini mengatakan, BTT merupakan alat untuk menarik pallet dollies, container dollies, dan kendaraan yang membawa kargo serta bagasi penumpang. "Pelatihan diikuti 40 orang. Peserta berasal dari lima desa yang terdampak pembangunan Bandara NYIA yakni Desa Glagah, Palihan, Sindutan, Jangkaran dan Kebonrejo," jelasnya.

Pelatihan ini bekerja sama dengan PT. Cardig Aero Services Tbk (CAS Group) bersama anak usahanya seperti JAS Airport Services dan JAS Aero Engineering. Peserta mendapatkan instruktur pelatihan dari JAS Learning Centre yang sudah berpengalaman serta berlisensi.

Harapannya dari pelatihan ini, peserta teredukasi dengan pengetahuan dan skill yang diperlukan agar dapat menangkap peluang bekerja di lingkungan Bandara sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku. Seluruh peserta sudah mengikuti ujian negara pada 24-25 Februari 2019, terdiri dari ujian teori dan praktek," paparnya.

Di tempat terpisah, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengaku optimistis operasional Bandara NYIA mampu menekan angka pengangguran di wilayahnya. "Jika dari Kulonprogo (tenaga kerja) terserap 1.700 orang saja sudah luar biasa mengurangi pengangguran," katanya.

Dia mengatakan, opersional Bandara NYIA nanti bakal membawa dampak positif di berbagai sektor, seperti usaha transportasi, taksi, rumah makan, penginapan dan perhotelan. "Pada tahap konstruksi saja membawa multiplier effect. Banyak warga Kulonprogo yang sudah bekerja senagai tenaga proyek," ujarnya.

Hasto menegaskan, Pemkab Kulonprogo juga intens menggelar pelatihan sebagai persiapan bandara beroperasi kelak. Salah satunya melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Pada 2018 lalu pelatihan tenaga kerja berkapasitas sekitar 800 peserta. Sedangkan pada 2019 ini jumlah pelatihan bagi perserta atau tenaga kerja ditingkatkan menjadi 1.700 sampai 1.800 peserta.

Berita terkait