Oktober, Listrik Pulau Pongok dan Celagen Nonstop Menyala 24 Jam

Selama ini listrik di Pulau Pongok dan Pulau Celagen hanya menyala selama enam jam di malam hari. Oktober 2017 dipastikan akan menyala selama 24 jam penuh.
Pulau Pongok, Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung. (Foto: Ist)

Pangkalpinang, (Tagar 27/9/2017) – Selama ini listrik di Pulau Pongok dan Pulau Celagen di Provinsi Bangka Belitung hanya menyala selama enam jam di malam hari. Oktober 2017 dipastikan akan menyala selama 24 jam penuh.

PT PLN Wilayah Bangka Belitung telah merampungkan 99 persen infrastruktur listrik di Pulau Pongok dan Celagen Kabupaten Bangka Selatan sebagai bukti keseriusan PLN untuk menerangi seluruh desa yang ada di Bangka Belitung.

General Manajer PLN Wilayah Bangka Belitung (Babel) Susiana Mutia mengatakan, saat ini pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) kapasitas 5X200 KW di Pulau Pongok dan 3X100 KW di Pulau Celagen sudah mulai dioperasikan.

"Butuh perjuangan bagi petugas PLN untuk melistriki pulau berpenduduk 1.300 kepala keluarga tersebut. Karena para petugas harus menempuh tiga jam perjalan darat terlebih dahulu untuk mengangkut mesin dan material dari kota Pangkalpinang ke Pelabuhan Sadai di Bangka Selatan," kata Susiana Mutia di Pangkalpinang, Rabu (27/9).

Selanjutnya mesin dan meterial dibongkar dari truk untuk diangkut menggunakan kapal nelayan menuju pelabuhan Pulau Lepar dengan lama perjalanan laut kurang lebih 30 menit.

Kemudian bersama para nelayan, mesin kembali dipindahkan ke dalam mobil dan diangkut menuju pelabuhan Tanjung Labu selama 45 menit perjalanan yang berlokasi di ujung timur Pulau Lepar.

"Sampai di sini petugas kembali harus melakukan proses bongkar muat mesin untuk kemudian dibawa menuju ke pelabuhan Pulau Pongok dan Celagen yang ditempuh selama tiga jam perjalanan laut," jelasnya.

Dikatakan dia, upaya menerangi kedua pulau tersebut sudah dimulai sejak Maret 2017, di mana saat ini mesin sudah berhasil terinstal dengan didukung jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 7,26 KMS, jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 8,65 KMS, 300 buah batang tiang, empat buah trafo kapasitas 50 kVA, dan tiga buah trafo 100 kVA.

"Rencananya pada Oktober 2017 kedua pulau tersebut sudah menyala 24 jam, sebanyak 867 rumah terdaftar sebagai pelanggan PLN. Sebelumnya kedua pulau tersebut dilistriki menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang hanya menyala enam jam di malam hari. Pada akhir 2016 PLN mendatangkan generator mobile kapasitas 150 kVA yang mampu menambah daya mampu listrik menjadi 12 jam di malam hari," ujarnya.

Susiana mengatakan, pembangunan pembangkit tersebut sebagai bentuk dukungan PLN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di pulau tersebut. "Ini merupakan bentuk konkrit komitmen kami mendorong pertumbuhan ekonomi di Pulau Celagen dan Pulau Pongok," ujarnya. (yps/ant)

Berita terkait