Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan persetujuan masuknya KB Kookmin Bank sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) di PT Bank Bukopin (Tbk) hasil Penawaran Umum Terbatas ke-5 (PUT V) melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Deputi Komisioner Humas dan Logistik Anto Prabowo menuturkan persetujuan OJK dikeluarkan melalui Surat Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan 30 Juli 2020.
"Dengan keputusan OJK ini, maka Bank Bukopin saat ini memiliki 2 PSP yaitu KB Kookmin Bank dengan jumlah saham 33,90 persen dan Bosowa Corporindo sebesar 23,40 persen," ujar Anto Prabowo dalam keterangan resmi OJK beberapa waktu lalu.
Selain itu, induk usaha KB yaitu KB Financial Group (KBFG) yang merupakan group finansial terbesar di Korea Selatan, juga disetujui menjadi Ultimate Shareholder Bank Bukopin.
Masuknya Kookmin Bank sebagai Pemegang Saham Pengendali diharapkan menjadi dukungan positif bagi perkembangan Bank Bukopin serta industri perbankan nasional. Sehingga bisa meningkatkan kontribusi dalam upaya pemulihan ekonomi.
"OJK juga menyambut baik rencana Bank Bukopin untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Agustus mendatang guna mengambil berbagai keputusan dalam pengembangan kelembagaan dan bisnis Bukopin ke depan," tuturnya.
KB kookmin Bank, bank terbesar asal Korea Selatan resmi menjadi pemegang saham terbesar Bank Bukopin dalam Penawaran Umum Terbatas ke-5 (PUT V) melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Menurut dia KB menyerap sekitar 2,97 miliar lembar saham baru selama masa perdagangan dan pemesanan tambahan HMETD. Lalu, Bosowa Corporindo melaksanakan porsi HMETD dengan menyerap 1,09 miliar lembar saham.
Dengan berakhirnya transaksi perdagangan pada PUT V, Bukopin mendapat tambahan modal baru senilai Rp 838 miliar. Berikut komposisi urutan Pemegang Saham di Bank Bukopin.
- KB dengan porsi kepemilikan 33,90 persen
- Bosowa sebesar 23,40 persen
- Negara Republik Indonesia pada 6,37 persen
- Pemegang saham publik dengan kepemilikan dibawah 5 persen mencapai 36,33 persen
Sesuai komitmen, KB Kookmin akan menyetorkan tambahan modal baru melalui skema tersebut untuk memperkuat permodalan Bukopin. Langkah tersebut kata dia merupakan bentuk komitmen KB untuk memperkuat fundamental Bukopin agar dapat berkembang lebih baik ke depannya. []
