NU Tegaskan Umat Muslim Tak Perlu Jihad ke Papua

Tokoh Muslim Papua menepis niat jahat kelompok tertentu yang ingin mengajak berjihad ke Papua.
Ketua NU Kota Jayapura, KH Kahar Yelipele. (Foto: Tagar/Paul Manahara Tambunan)

Jayapura – Seruan menjaga kedamaian serta ajakan menangkal radikalisme di Bumi Cenderawasih kembali digemakan oleh Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kota Jayapura, KH Kahar Yelipele.

Tokoh Muslim Papua ini menepis niat jahat kelompok tertentu yang ingin mengajak umat Muslim dari berbagai provinsi di Tanah Air untuk berjihad ke Papua, pasca kerusuhan di Wamena ibu kota Kabupaten Jayawijaya pada 23 September 2019 lalu.

"Saya mengimbau kepada semua umat Muslim di Papua dan luar Papua agar menahan diri. Kami Papua tidak menginginkan terganggunya nilai-nilai toleransi yang terbangun selama ini. Hentikan gerakan dan ideologi yang tidak kami inginkan," tegas Yelipele, dalam keterangan persnya di Kota Jayapura, Senin 21 Oktober 2019.

Ia menyatakan, rangkaian kerusuhan yang terjadi di Wamena pada 23 September 2019 lalu bukanlah konflik antar suku, agama, dan ras (SARA), seperti yang diisukan di media sosial. Namun itu adalah tindakan kriminal yang ditengarai kepentingan politik.

"Karenanya saya minta Bapak Kapolri (Jenderal Tito Karnavian) dan Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto) untuk menindak tegas para perusuh yang menciderai rasa persaudaraan kami di Papua," ujar Yelipele, seraya mengapresiasi kedua jenderal itu yang dianggap berhasil mengamankan prosesi pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Dengan dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden RI, Yelipele berharap Papua mendapatkan afirmasi khusus. Misalnya, dibangunnya kembali rumah-rumah warga yang rusak dalam kerusuhan, ditambah lagi pembangunan infrastruktur lainnya yang menopang kesejahteraan masyarakat.

Hentikan gerakan dan ideologi yang tidak kami inginkan

Yelipele yang juga Ketua Umum Masjid Raya Provinsi Papua ini meminta seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk bersama-sama memberikan imbauan sejuk kepada masyarakat Papua agar tidak termakan informasi hoaks.

Selain itu, Ia juga meminta mahasiswa Papua di luar daerah yang eksodus ke Kota Jayapura dan beberapa kabupaten kota lainnya, agar segera kembali ke kota studi masing-masing. Sebab, pemerintah dan aparat keamanan telah memberikan jaminan keamanan bagi mahasiswa Papua.

"Adik-adik mahasiswa, kalian adalah SDM yang kami harapkan untuk membangun Papua ke depan," pesannya. "Di Papua ini ada beragam suku dan agama. Saudaraku Nasrani menyatakan itu adalah anugerah yang harus kita syukuri," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua MUI Provinsi Papua KH Saiful Islam Al Payage mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya umat Muslim untuk tidak menanggapi seruan jihad ke Papua. Sebab, seruan jihad tersebut justru akan memperkeruh suasana dan menjadi masalah baru.

"Masyarakat jangan termakan informasi hoaks. Situasi di Papua sudah kondusif. Apabila ada kelompok yang memaksakan jihad ke Papua maka akan menimbulkan konflik baru yang bernuansa SARA," tegas Al Payage, saat ditemui Tagar di kediamannya, pada Jumat 4 Oktober 2019 lalu.

Sementara itu, Polda Papua menegaskan peristiwa kerusuhan Wamena dipicu informasi yang tidak benar atau hoaks. Di mana seorang guru SMA di Wamena diisukan memanggil siswanya dengan kata-kata tidak pantas. Guru tersebut pun telah diperiksa penyidik, dan tidak terbukti mengatakan hal yang menjadi pemicu terjadinya aksi protes yang berbuntut tewasnya 31 orang dalam kerusuhan itu.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku heran lantaran berita palsu yang beredar di dunia maya lebih dipercaya warga di banding imbauan dari pemerintah. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan yang harus diselesaikan bersama. []

Berita terkait
Seruan Jihad ke Papua, MUI: Jangan Termakan Hoaks
Sebab, seruan jihad tersebut justru akan memperkeruh suasana dan menjadi masalah baru.
Kelompok Jihadis Aliran Wahabi di Aceh Semakin Kuat
Kelompok jihadis di Aceh semakin menguat setelah penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Polisi Aceh Tangkap Pria yang Mengaku Ingin Berjihad
Seorang pria yang berambut gondrong dan mengaku sedang ingin berjihad di Tanah Luas, Aceh Utara, diamankan polisi karena ingin mengaku berjihad
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan