Jakarta - Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Pemerintah Indonesia menetapkan 1 Ramadan 1441 Hijriah atau awal dimulainya puasa Ramadan tahun 2020 besok, Jumat, 24 April 2020.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerbitkan surat resmi terkait awal Ramadan 2020 kepada Pengurus Wilayah (PWNU) serta Pengurus Cabang (PCNU) di seluruh Indonesia pada Kamis 23 April 2020. Informasi itu tertera dalam surat Nomor 3959/B.II.07/04/2020.
Kami dengan suara bulat menetapkan bawha awal Ramadan jatuh pada esok hari.
Penetapan berdasarkan hasil rukyatul-hilal bil fi'il di beberapa lokasi rukyat. Dengan keterangan posisi hilal berada di 10 derajat 43 menit 55 detik utara titik barat, dan berkedudukan 2 derajat 1 menit 46 detik selatan matahari dan dapat terlihat selama 17 menit 38 detik.
"Dan telah berhasil melihat hilal. Sehingga, atas dasar rukyatul hilal tersebut dan sesuai dengan pendapat Al-Madzahib Arba’ah, maka dengan ini Pengurus Besar NU memberitahukan bahwa awal bulan Ramadan 1441 H jatuh pada hari Jumat tanggal 24 April 2020," demikian isi surat tersebut.
Sedangkan Muhammadiyah lebih dahulu mengumumkan awal Ramadan 1441 Hijriah pada Maret 2020. Serupa seperti NU, Muhammadiyah menginformasikan besok awal dimulainya puasa Ramadan 2020.
Pengumuman itu terlampir dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2020. Didasarkan oleh hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
"Ijtimak jelang Ramadan 1441 H terjadi pada hari Kamies Wage, 23 April 2020 M pukul 09.29 WIB," demikian isi maklumat tersebut.
Adapun seragam seperti NU dan Muhammadiyah, Pemerintah Indonesia juga menetapkan 1 Ramadhan 1441 Hijriah besok Jumat, 24 April 2020. Penentuan itu diputuskan dalam sidang Isbat yang berlangsung di Kementerian Agama, Jakarta pada Kamis 23 April 2020.
"Kami dengan suara bulat menetapkan bawha awal Ramadan jatuh pada esok hari, bertepatan hari Jumat, 24 April 2020," kata Menteri Agama Fachrul Razi usai sidang yang digelar secara virtual dan disiarkan secara teleconference, Kamis, 23 April 2020.
Pemantauan hilal tahun 2020 dilakukan Kementerian Agama di 82 titik rukyatul hilal yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Dalam sidang Isbat yang digelar secara virtual itu turut juga dihadiri Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama, perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), DPR, duta besar sejumlah negara sahabat, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). []
