Nobar Debat Capres, TKD Makassar: Semoga Setelah Ini Tak Ada Lagi Fitnah

'Kami berharap setelah debat putaran pertama tidak muncul lagi fitnah-fitnah lebih lanjut.'
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Provinsi Sulawesi Selatan, Syamsul Bahri, Mengatakan semoga setelah debat pertama tidak ada lagi fitnah-fitnah dan hoaks yang ditujukkan kepada Jokowi, hal tersebut disampaikan Syamsul kepada awak media, Rabu (16/1/2019) di Hotel Claro Makassar. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 17/1/2019) - Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin di Kota Makassar menggelar nonton bareng debat pertama calon presiden dan wakil presiden RI, Kamis (17/1) malam.

Nonton bareng yang rencananya dihadiri relawan dan pengurus partai pengusung pasangan calon presiden-wakil presiden Jokowi-Ma'ruf ini berlangsung di rumah pribadi Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto akrab disapa Danny Pomanto di Jalan Amirullah, Kota Makassar.

Ketua TKD Sulsel Jokowi-Ma'ruf, Syamsul Bachri mengatakan acara nonton bareng debat ini sesuai arahan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) pusat. 

Ada 14 kota besar di seluruh Indonesia yang diminta menyelenggarakan nonton bareng, salah satunya adalah Kota Makassar.

"Ini nonton bareng debat pertama dari lima season debat yang akan dilaksanakan. Nantinya lima season itu semuanya akan dilakukan nonton bareng. Nantinya juga nonton bareng debatnya akan dilaksanakan di tempat yang berbeda-beda. untuk debat pertama di selenggarakan di rumah pribadi Mohammad Ramdhan Pomanto, di Jalan Amirullah Makassar," ujar Syamsul di Hotel Claro Makassar, Rabu (16/1) sore.

Alasan memilih rumah Danny, menurut Syamsul karena rumah pribadi Danny  cukup luas, bisa menampung 1.000 orang, bahkan lebih.

"Kami meminta kepada Pak Danny, karena itu bukan fasilitas negara. Itu fasilitas pribadi. kami pinjam dan kami gunakan untuk season debat pertama besok. Kami juga akan mengundang seluruh TKD yang ada di Sulawesi Selatan, partai-partai politik koalisi, dan juga para caleg yang ada di Kota Makassar," jelasnya.

Tujuan dari nonton bareng ini, menurut Syamsul adalah untuk memperkuat soliditas tim pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. "Dengan adanya pertemuan besok sekaligus silaturahmi kepada para pendukung dan berbagai elemen," ujarnya.

"Kami juga ingin mendengarkan secara langsung visi misi calon presiden kita, sesuai dengan tema yang akan dibahas. Di situ nanti kita lihat apa yang disampaikan oleh beliau, tentu kami akan merekam dengan baik. Dan pesan-pesan yang disampaikan oleh beliau itulah menjadi pegangan bagi tim di Sulsel untuk melangkah lebih jauh," sambung dia.

Saat nonton bareng debat Capres dan Cawapres, pihak Syamsul juga mengundang para pakar, untuk meminta respon, komentar, dan pendapat mereka terhadap apa yang disampaikan oleh Capres dan Cawapres.

"Kita ingin mendengarkan masukan dari mereka, sekaligus bahan masukan bagi TKD provinsi yang nanti selanjutnya akan kami sampaikan kepada Tim Kampanye Nasional (TKN) pusat sebagai bahan penyempurnaan visi misi lebih lanjut," terangnya.

Syamsul berharap, dengan adanya nonton bareng itu ke depan semua perdebatan itu mengarah ke topik yang di bahas, tidak ada lagi substansi-substansi yang berkonotasi hoaks.

"Kami harapkan publik mengkritisi apa yang disampaikan Jokowi-Ma'ruf Amin. Apa kelemahan dari visi misi mereka, silakan disampaikan secara tuntas, dan apa implementasi dan lain sebagainya, itu lebih baik. Jadi tidak ada lagi perdebatan di luar subtansi. Karena itu tentu kita berharap para pakar, para komentator yang kita hadirkan besok memberi masukan, memberi kritik, dan memberi saran terhadap apa yang disampaikan calon presiden dan wakil presiden. Jadi kami berharap setelah debat putaran pertama tidak muncul lagi fitnah-fitnah lebih lanjut," harapnya.

Sementara itu, Ketua TKD Kota Makassar Abdul Wahab Tahir mengatakan dalam nobar debat capres season pertama ini pihaknya akan menghadirkan enam narasumber dari perwakilan lintas agama.

"Mereka adalah Irfan mewakili pemuda Kong Hu Cu, Gede Durahman perwakilan pemuda dari Hindu, Dr Yonggris tokoh agama Budha, Ustaz Masykur perwakilan pemuda Muslim, Pdt Paul Patanduk tokoh Nasrani," terang Wahab Tahir.

Timnya juga akan menghadirkan para komentator independen untuk menilai pemaparan dari Capres dan Cawapres paslon nomor urut 1, Jokowi-Ma'ruf.

"Para komentator juga bisa menjelaskan apa maksud pertanyaan dan pemaparan dari Capres dan Cawapres, Jokowi-Ma'ruf Amin," terangnya. []

Berita terkait
0
Tingkat Rawat Inap Covid Naik Bikin Prancis Pertimbangkan Kembali Bermasker
Rawat inap Covid-19 naik cepat di Prancis dalam dua pekan belakangan, hampir 1.000 pasien yang mengidap Covid-19 dirawat inap per hari