Jakarta, (Tagar 31/5/2018) - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengingatkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, dan sejumlah petinggi PKS untuk tak menjadikan umrah sebagai ajang kepentingan politik.
Hal tersebut terkait, rencana Prabowo untuk bertemu dengan Amien dan para petinggi PKS saat menjalankan umrah di tanah suci.
“Umrah bagus, umrah itu kan minnal hajata wal umratan lillah. Berhaji dan berumrah untuk Allah. Jangan jadikan tanah Makkah berumrah kemudian untuk kepentingan politik,” ungkapnya kepada wartawan Tagar News di Gedung Krida Bhakti, Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (31/5).
Meski Ngabalin berprasangka baik terhadap rencana pertemuan tokoh-tokoh politik saat umrah di Makkah, ia tetap mengingatkan agar dalam pertemuan tersebut, mereka tak disisipi dengan niat buruk yaitu menceritakan keburukan pemerintah.
“Jadi kalau sudah jalan bareng itu saya tetap berprasangka baik, tetapi jangan berkompromi bercerita tentang keburukan-keburukan pemerintah atau menceritakan tentang keburukan bangsanya di luar,” jelasnya.
Sebab, seperti yang Ngabalin ketahui, salah satu tokoh yang akan ditemui Prabowo saat umrah, yaitu Amien Rais, akhir-akhir ini menunjukan sikap yang tak layak sebagai seorang tokoh. Padahal, Amien adalah tokoh Islam yang pernah menyandang jabatan sebagai Ketua Muhammadiyah.
“Apalagi seperti kelakuan Pak Amien itu kan tidak layak sebagai seorang tokoh, tidak layak sebagai seorang professor ya. Mantan Ketua Muhammadiyah dan Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat,” tukasnya.
Namun, Ngabalin tak mau berkomentar terkait rencana Prabowo, Amien, maupun petinggi PKS yang akan sowan terhadap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
“Ya, saya mau bilang titip salam untuk Habib Rizieq,” ucap Ngabalin sambil tertawa. (nhn)
Berita terkait
