Jakarta - Kota New York menginvestasikan sebesar 750 juta dolar AS untuk infrastruktur mobil listrik. Demikian diumumkan Gubernur New York Andrew Cuomo ihwal investasi tersebut.
Invetasi tersebut untuk membangun stasiun pengisian daya dan infrastruktur kendaraan listrik lainnya sebagai bagian dari tujuan jangka panjang negara untuk mengurangi emisi.
Dilansir Reuters, dikutip dari Antara Minggu, 19 Juli 2020, langkah ini diatur untuk membuat lebih dari 50 ribu stasiun pengisian daya, dan sebagian besar akan didanai oleh perusahaan utilitas milik investor negara, dengan total anggaran hingga 701 juta dolar AS sampai tahun 2025.
Tambahan sebesar 48,8 juta dolar AS dialokasikan dari penyelesaian dengan produsen mobil Jerman Volkswagen AG pada 2017 atas skandal kecurangan emisi dieselnya untuk mendanai sekolah listrik dan bus transit, serta stasiun pengisian.
Pengumuman New York datang menyusul tindakan serupa oleh Florida, yang pada 10 Juli 2020 yang mengumumkan investasi senilai 8,6 juta dolar AS untuk memperluas stasiun pengisian daya.
Sementara itu penjualan kendaraan listrik secara bertahap meningkat selama beberapa tahun terakhir. Menurut Departemen Energi Amerika Serikat (AS), kendaraan listrik masih membuat kurang dari 2 persen dari semua penjualan kendaraan AS pada tahun 2019.
Adopsi yang lebih luas telah terhambat sebagian karena kurangnya jaringan pengisian yang dapat diandalkan, dengan sebagian besar dari mereka terkonsentrasi di daerah perkotaan yang padat penduduk dan di sepanjang East Coast dan West Coast.
Sementara itu, banyak produsen mobil termasuk Tesla Inc, telah secara signifikan meningkatkan jangkauan kendaraan dengan sekali pengisian daya saja.
Menurut berbagai survei di AS, masih banyak konsumen yang enggan beralih ke kendaraan listrik, karena masalah harga dan kurangnya infrastruktur pengisian daya.[]