Netflix Ogah Buka Server di Indonesia, Pengamat: Seenaknya!

Pengamat Telekomunikasi Kamilov Sagala menilai Netflix seenaknya dalam berbisnis di Indonesia karena menolak bangun server atau CDN di Indonesia.
Ilustrasi Netflix. (Foto: Pixabay/Tumisu)

Jakarta - Pengamat Telekomunikasi Kamilov Sagala menilai Netflix menjadi salah satu bentuk layanan aplikasi teratas atau over the top (OTT) yang sembarangan atau semaunya sendiri untuk berbisnis di Indonesia. Aplikasi layanan streaming film dengan berlanggan ini menolak membangun server atau content delivery network (CDN) di Tanah Air.

Para OTT sadar negara kita menjadi ceruk usaha yang menggiurkan contoh saja FB.

"Inilah salah satu bentuk OTT luar yang seenak perutnya berbisnis di negeri kita," kata Kamilov saat dihubungi Tagar, Jumat, 2 Oktober 2020.

Selain itu, kata Kamilov, belum ada regulasi ketat untuk pelaku OTT juga menjadi masalah yang harus diperhatikan agar OTT seperti Netflix bisa mempedulikan kesantunan pelaku usaha. "Para OTT sadar negara kita menjadi ceruk usaha yang menggiurkan contoh saja FB (Facebook) per bulan meraup duit negeri kita Rp 12,7 triliun," ucapnya.

Untuk itu,  kata Kamilov, sebaiknya Telkom mengambil tindakan baik yang bersifat formal seperti melaporkan Netflix ke pemangku kebijakan. Menurut dia, cara ini penting dilakukan agar Netflix tidak seenaknya mengambil kesempatan dalam kesusahan telco.

"Wajar saja pelaku usaha operator apa pun memberi signal kemarahan dengan tidak memberi layanan kepada OTT yang tidak kompromi dengan usaha orang lain. Ini lebih tepat dilakukan," tutur Kamilov.

Sebelumnya, Telkom meminta agar Netflix memindahkan servernya dari Singapura ke Indonesia dan menawarkan agar memakai layanan CDN milik TelkomGroup. Ini bertujuan agar lebih hemat bandwidth.

Namun, permintaan Telkom tersebut ditolak oleh Netflix dengan lebih memilih membangun CDN sendiri di Singapura. "Mereka (Netflix) bilang akan bikin CDN sendiri, akan bikin open koneksi kepada para penyedia jasa internet termasuk Telkom, tapi masih buntung hingga sekarang, sedangkan jumlah pelanggan meledak terus," kata Direktur Wholesale and Internasional Services PT Telkom Indonesia (Tbk) Dian Rachmawan dalam acara webinar, Kamis, 1 Oktober 2020. []

Berita terkait
Netflix Tuai Kontroversi Lewat Film Tentang Muslim Uighur
Netflix kembali menuai kontroversi dengan rencananya untuk mengadaptasi trilogi buku fiksi ilmiah China mengenai muslim Uighur.
Netflix Akuisisi Malcolm & Marie dengan Mahar Rp 449 M
Netflix membuat kesepatakan besar dengan membeli seluruh hak siar film Malcolm & Marie sebesar Rp 449 miliar.
Begini Cara Nonton Film di Netflix Tanpa Pakai Akun
Menonton gratis tanpa akun ini tidak dapat digunakan melalui aplikasi Netflix di ponsel atau smart TV, hanya bisa melalui browser.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu