Neraca Perdagangan Indonesia Juni 2022 Surplus 5 Miliar Dolar AS

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022 mengalami surplus 5,09 miliar dolar AS
Ilustrasi. Seorang pekerja mengendarai sepeda motor melewati tumpukan peti kemas di Terminal Peti Kemas IPC Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 4 November 2021. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Willy Kurniawan)

TAGAR.id, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022 mengalami surplus 5,09 miliar dolar AS. Sasmito Madrim melaporkannya untuk VOA.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan nilai ekspor Indonesia pada Juni 2022 mencapai 26,09 miliar dolar AS atau naik 40,68 persen dibandingkan ekspor Juni 2021.

Sedangkan nilai impor Juni 2022 mencapai 21 miliar dolar AS, naik 21,98 persen dibandingkan Juni 2021.

Angka ekspor dan impor tersebut menandakan neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022 mengalami surplus sebesar 5,09 miliar dolar AS.

"Kalau dilihat dari tren, surplus pada bulan Juni 2022 ini merupakan surplus 25 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," tutur Margo Yuwono dalam konferensi pers daring, 15 Juli 2022.

Kepala BPS Margo YuwonoKepala BPS, Margo Yuwono. (Foto: voaindonesia.com/Tangkapan layar/Youtube BPS)

Margo menjelaskan struktur ekspor sebagian besar disumbang oleh sektor nonmigas sebesar 94,13 persen dari total ekspor. Adapun yang menjadi penyumbang terbesar berasal dari industri pengolahan sebesar 18,27 miliar dolar AS. Sedangkan sektor migas hanya menyumbang 1,53 miliar dolar AS atau 5,87 persen dari total ekspor.

"Pendorong peningkatan ekspor untuk industri pengolahan itu berasal dari komoditas minyak kelapa sawit dan pakaian jadi dari tekstil," tambahnya.

toko kainSeorang penjaga toko menunggu pelanggan di toko kainnya di sebuah pasar di Indonesia. (Foto: voaindonesia.com/AFP/Adek Berry)

Tiga negara yang menjadi tujuan ekspor nonmigas terbesar adalah China senilai 5,09 miliar dolar AS, disusul India 2,53 miliar dolar AS, dan Amerika Serikat 2,46 miliar dolar AS. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing mencapai 5,08 miliar dolar AS dan 1,68 miliar dolar AS.

Dari sisi impor, bahan baku atau penolong menjadi barang yang mendominasi impor sebesar 16,23 miliar dolar AS atau 77,27 persen dari total impor.

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Juni 2022 adalah China 32,08 miliar dolar AS (33,17 persen), Jepang 8,35 miliar dolar AS (8,63 persen), dan Thailand 5,83 miliar dolar AS (6,03 persen).

Sedangkan impor nonmigas dari ASEAN 16,82 miliar dolar AS (17,39 persen) dan Uni Eropa 5,49 miliar dolar AS (5,67 persen).

pekerja di kebun sawitPekerja memuat tandan kelapa sawit untuk diangkut ke pabrik CPO di Pekanbaru, Riau, 27 April 2022. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Willy Kurniawan)

Neraca Perdagangan Surplus Sulit Berlanjut

Peneliti bidang industri, perdagangan dan investasi di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eka Puspitawati, menilai tren neraca perdagangan Indonesia yang berturut-turut surplus sulit berlanjut. Ia beralasan komoditas ekspor Indonesia yang menjadi penyumbang surplus perdagangan relatif rentan di tengah situasi global yang tidak pasti.

Eka mencontohkan peningkatan harga batu bara yang didorong peningkatan harga minyak dunia dan kondisi kebijakan China. Begitu pula, komoditas besi baja yang menjadi penyumbang ekspor ketiga rentan berfluktuasi karena industri ini ditopang oleh bahan baku impor dari China.

"Komoditas minyak dan lemak nabati yang didominasi minyak sawit masih mengalami ancaman restriksi perdagangan dari negara-negara maju," jelas Eka kepada VOA, 16 Juli 2022.

Eka menyarankan pemerintah perlu hati-hati menghadapi berbagai ancaman situasi global yang tidak pasti. Di samping itu, kata dia, pemerintah perlu mengutamakan pemenuhan kebutuhan pangan dan menjaga ketersediaan pangan di dalam negeri.

Sementara dari sisi energi yang masih dipasok dari impor, pemerintah perlu menggenjot kebijakan konversi energi ke nonenergi fosil dan berupaya mengurangi subsidi BBM. (sm/ah)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Naik ke Tingkat Tertinggi
Neraca perdagangan Indonesia pada April 2022 lalu tercatat mengalami surplus sebesar 7,56 miliar dolar AS