TAGAR.id, Kathmandu, Nepal – Menteri Keuangan (Menkeu) Nepal, Janardan Sharma, mengatakan pada Sabtu, 16 April 2022, pemerintah meminta warganya yang tinggal di luar negeri untuk menyimpan dana di bank domestik sebagai bagian dari upaya untuk memastikan sistem keuangan memiliki likuiditas yang cukup dan untuk menjaga cadangan devisa.
Berbicara kepada Kantor Berita Reuters, dia membantah Nepal menghadapi krisis ekonomi meskipun industri pariwisatanya yang merupakan pendapatan utama pemerintah masih berjuang untuk pulih setelah dihantam pandemi Covid-19.
Nepal, berada di antara China dan India, bulan ini memberlakukan pembatasan impor barang mewah untuk mengendalikan arus keluar modal. Cadangan devisa turun lebih dari 18% menjadi 9,6 miliar dolar AS pada pertengahan Maret 2022 dari pertengahan Juli 2021- cukup untuk impor sekitar enam bulan.
Dengan mendepositokan tabungan mereka di bank domestik, warga Nepal di luar negeri akan terus "mempertahankan hubungan mereka serta mendapatkan keuntungan dari bunga 6 hingga 7 persen" yang ditawarkan oleh bank Nepal, kata Sharma.
Sharma mengatakan negaranya tidak sedang menghadapi krisis dan situasi Nepal tidak dapat dibandingkan dengan Sri Lanka. Negara Asia Selatan itu menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade dan protes anti-pemerintah.
Di Nepal, pengiriman uang oleh pekerja luar negeri, yang merupakan hampir seperempat dari ekonomi dan sangat penting untuk pembayaran eksternal, turun 3% menjadi 5,3 miliar dolar AS antara pertengahan Juli hingga pertengahan Maret, dibandingkan dengan kenaikan 5 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penghasilan dari industri pariwisata negara itu, yang turun tajam setelah dimulainya pandemi pada tahun 2020, perlahan meningkat, tetapi tetap jauh di bawah tingkat sebelum pandemi Covid-19.
Sharma mengatakan jika 100.000 warga Nepal yang tinggal di luar negeri masing-masing mendepositokan 10.000 dolar AS di bank Nepal, hal itu dapat membantu Nepal mengatasi kendala likuiditas saat ini.
Nepal juga telah memutuskan untuk menerima 659 juta dolar AS dalam bentuk bantuan dari Amerika Serikat dan sekitar 150 juta dolar AS dalam bentuk pinjaman lunak dari Bank Dunia, kata Sharma (ah)/Reuters/voaindonesia.com. []
Seorang Dokter Mata di Nepal Dijuluki Dewa Penglihatan
Tentara Perempuan Nepal Tangani Jenazah Korban Virus Corona
Nepal Laporkan Kasus Omicron Pertama
Pendaki Perempuan Hong Kong Pemecah Rekor Everest Terdampar di Nepal