Nelayan Sibolga Tolak Aksi Demo Sidang MK

Menjelang sidang di gedung Mahkamah Konstitusi, nelayan di Kota Sibolga mengharapkan tak ada aksi unjuk rasa berujung rusuh.
Ratusan tameng Pihak Kepolisian berjejer rapi di depan gedung Mahkamah Konstitusi. (Foto: Tagar/R Antares P)

Sibolga - Menjelang sidang perdana sengketa hasil Pilpres 2019 yang akan digelar di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), nelayan di Kota Sibolga mengharapkan tak ada aksi unjuk rasa berujung rusuh.

Anwar Salah, seorang nelayan menyampaikan, sikap anarkis dalam menyampaikan hak pendapat dapat menimbulkan kekacauan dan merugikan orang lain.

"Kami masyarakat yang ada di daerah berharap, demo yang berujung pada kerusuhan tidak lagi terjadi seperti kemarin waktu pengumuman. Saya pribadi sangat menyayangkan hal itu," katanya, Rabu 12 Juni 2019.

Dia menyebut, proses persidangan akan dilaksanakan dan silakan hakim MK memutuskan perselisihan Pemilu 2019.

"Kiranya tidak ada lah demo-demo yang anarkis. Mari kita dukung Mahkamah Konstitusi untuk menyelesaikannya. Apapun keputusan hakim, itu lah yang terbaik," ungkapnya.

Senada dikatakan Ivan Arpandi Harahap. Ketua DPD KNPI Kota Sibolga itu menolak kerusuhan seraya mengimbau agar pemuda di Kota Sibolga bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban.

"Kepada seluruh pemuda pada umumnya masyarakat Kota Sibolga mari kita menolak kerusuhan, mari kita saling menghormati konstitusi dan proses hukum yang sedang berjalan. Karena keamanan dan ketertiban umum adalah tanggung jawab kita bersama," pungkasnya. []

Artikel sebelumnya:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.