Nelayan Kenjeran Mengeluh Kekurangan Lahan Penjemuran

Selama ini, nelayan kawasan Kenjeran dan daerah lain di Surabaya masih cenderung menjual mentah hasil tangkapan mereka.
Calon Gubernur Jatim Saifullah Yusuf saat melihat langsung kondisi para nelayan di kawasan Kenjeran, Surabaya, Rabu (28/2). Mereka membutuhkan lahan penjemuran jika hasil tangkapan banyak.

Surabaya, (Tagar 28/2/2018) - Para nelayan di kawasan Kenjeran Surabaya memanfaatkan kesempatan bertemu dengan Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) untuk bercurhat, Rabu (28/2). Selama ini, nelayan kawasan Kenjeran dan daerah lain di Surabaya masih cenderung menjual mentah hasil tangkapan mereka.

"Padahal ketika dijual mentah itu murah dan belum menguntungkan," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kecamatan Bulak, Hanafi.

Sementara, Ketua Paguyuban Udang Rebon Sukolilo, Abdul Rohim menceritakan, di kampungnya saat ini tercatat ada 154 nelayan yang memiliki perahu sederhana untuk menangkap udang rebon. Sebab penangkapan udang rebon menjadi andalan para nelayan di kawasan Kenjeran.

"Sayangnya kalau udang rebon melimpah kami ini tidak memiliki lokasi menjemur. Akhirnya udang banyak yang busuk dan kami buang lagi ke laut," kata Rohim.

Selain minimnya lokasi jemur ikan, para nelayan di kawasan ini juga mengeluhkan kondisi perahu mereka yang sudah tua dan banyak yang bocor.

Menyikapi curhatan para nelayan ini, Gus Ipul menyampaikan salah satu strategi yang akan digunakan untuk meningkatkan taraf hidup nelayan adalah dengan meningkatkan nilai hasil produksi.

Menurut Gus Ipul, seharusnya nelayan tak lagi menjual hasil mentah, namun telah menjadikannya dalam bentuk olahan. "Caranya, bapaknya yang nangkap, ibunya memproses ke produk lain," ujarnya.

Calon Gubernur nomor urut 2 ini mencontohkan produk olahan ikan teripang. Untuk satu kilogram teripang basah, hanya dihargai sebesar Rp 3.000 per kilogram. Harga ini jauh di bawah teripang yang telah diproses, yang mencapai Rp 170-200 ribu per kilogram.

Di dalam meningkatkan nilai jual produk tersebut, Gus Ipul ingin menumbuhkan semangat para nelayan untuk menjadi wirausaha, tak sekadar sebagai pencari ikan semata. Dia berjanji akan memberikan bimbingan pada anak nelayan untuk menjadi pengusaha dengan menciptakan pasar.

"Untuk mewujudkan ini, kam akan melakukan beberapa langkah. Pertama, akan memberikan pelatihan dan pendampingan untuk meningkat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kedua, akan menyediakan permodalan dengan bunga yang sangat murah. Ketiga, kami akan melakukan riset pasar untuk memahami apa yang dibutuhkan oleh pasar. Pasar biasanya membutuhkan barang tertentu dengan kualitas tertentu," ujarnya.

Menurutnya, yang jadi masalah sebenarnya adalah pasar serta bagaimana memproduksi sesuatu sesuai dengan apa yang dimau pasar. (lut)

Berita terkait
0
Hadi Tjahjanto dan Masalah Pertanahan di Indonesia
Hadi Tjahjanto membeberkan target, tantangan, hingga strategi dalam mengurai masalah agraria dan tata ruang di Tanah Air