Negara-negara Eropa Terima Turis Telah Divaksin Covid-19

Jika ingin berlibur ke Eropa di musim panas ini, inilah negara-negara di Eropa yang siap terima turis yang telah divaksin Covid-19
Pulau Kreta, Yunani (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Dengan semakin dekatnya musim panas dan tingkat vaksinasi yang meningkat, beberapa negara Uni Eropa (UE) bergerak lebih cepat membuka perbatasan, bersiap menerima pelancong yang telah disuntik vaksin Covid-19. Rosie Birchard melaporkannya untuk dw.com/id.

Ketika tingkat vaksinasi meningkat dan musim panas semakin dekat, para wisatawan yang telah mendapatkan suntikan lengkap vaksin Covid-19 masih harus bersabar untuk menentukan destinasi berlibur di Eropa musim panas ini.

"Sertifikat Digital Covid" Uni Eropa baru akan mulai berlaku mulai 1 Juli 2021 mendatang untuk memfasilitasi perjalanan di Eropa, dan negara-negara anggota baru-baru ini menyetujui rekomendasi untuk mengizinkan wisatawan yang telah disuntik vaksin dosis penuh dari luar negeri untuk masuk ke Eropa. Tetapi kenyataannya saat ini, negara-negara anggota masih menerapkan kebijakan pembatasan yang berbeda-beda.

Dengan kebijakan yang berbeda dari satu negara ke negara lain, berikut rincian beberapa aturan yang berlaku untuk para pelancong yang divaksinasi di seluruh UE.

Prancis - Prancis, destinasi favorit wisatawan internasional, dibuka kembali untuk para pelancong yang divaksinasi lengkap dari seluruh dunia mulai tanggal 9 Juni. Di bawah aturan baru, orang-orang yang divaksinasi yang bepergian dari UE dan negara-negara dalam daftar "hijau" Prancis, antara lain Korea Selatan, Jepang , dan Israel, dapat menghindari persyaratan tes Covid-19 sama sekali. Pelancong yang tidak divaksinasi dari negara-negara di atas dapat masuk dengan menujukkan hasil tes Covid-19 negatif.

menara eifelMenara Eiffel di Paris tampak gelap saat kampanye pelestarian lingkungan hidup, Earth Hour, Sabtu, 27 Maret 2021. (Foto: voaindonesia.com - Stephane De Sakutin/AFP)

Sementara itu, pelancong yang divaksinasi dari daftar "oranye" Prancis, misalnya AS, Inggris, dan sebagian besar negara di Afrika dan Asia, tidak lagi memerlukan alasan mendesak untuk bepergian. Para pengunjung ini akan dibebaskan dari karantina tetapi tetap harus menunjukkan tes Covid-19 negatif.

Prancis mengakui semua vaksin yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) dan menganggap para pelancong divaksinasi sepenuhnya dua minggu setelah dosis terakhir suntikan Pfizer-BioNTech, Moderna, atau AstraZeneca, dan empat minggu setelah suntikan tunggal vaksin Johnson & Johnson.

Orang-orang yang tidak divaksinasi dari negara-negara tersebut hanya akan diizinkan masuk ke Prancis untuk alasan penting seperti menghadiri pemakaman atau perawatan medis yang mendesak. Hal yang sama berlaku untuk daftar "merah" Prancis yang mencakup negara Afrika Selatan, Bangladesh, Chili, dan Kolombia. Semua yang datang dari zona merah harus menjalani karantina setidaknya selama tujuh hari.

Spanyol - Spanyol telah membuka perbatasannya untuk para pelancong yang divaksinasi dari banyak negara di seluruh dunia pada 7 Juni lalu. Orang yang memasuki Spanyol dari area yang dianggapnya "berisiko" dapat menghindari persyaratan karantina dengan menunjukkan bukti lengkap vaksinasi dengan suntikan yang disetujui oleh EMA atau Badan Kesehatan Dunia (WHO) setidaknya 14 hari sebelum tiba, bukti pemulihan dari COVID-19, atau hasil tes Covid-19 negatif.

mallorca4-UPalma: Kota kaya budaya dengan pantai cantik (Foto: dw.com/id)

Keputusan Spanyol untuk mengizinkan pelancong dari Inggris masuk dengan bebas, terlepas dari status vaksinasi, menimbulkan polemik di Eropa, sementara sebagian besar warga negara UE harus memiliki bukti vaksinasi atau tes Covid-19.

Spanyol juga masih memberlakukan pembatasan perjalanan dari India.

Jerman - Sebagian besar perjalanan ke Jerman dari luar UE dan Area Schengen masih terbatas pada perjalanan mendesak saja. Namun, Jerman telah mulai menerima sertifikat Covid-19 dalam kasus-kasus tertentu.

Sementara penumpang yang tiba dengan pesawat biasanya harus menjalani tes Covid-19 sebelum keberangkatan, mereka yang sekarang dapat memberikan bukti vaksinasi dibebaskan dari aturan tersebut. Bagi pelancong yang telah menghabiskan waktu di tempat yang dianggap Jerman sebagai "area berisiko" harus tetap menjalani karantina. Karantina dapat dihindari atau "berakhir sebelum waktunya" jika bukti vaksinasi diserahkan ke portal masuk Jerman, demikian keterangan Institut Robert Koch (RKI). Semua vaksin yang disetujui UE diterima di sana.

Penumpang yang telah berada di negara yang diklasifikasikan Jerman sebagai "area yang menjadi perhatian" - seperti Inggris, Botswana, Nepal, atau Mozambik pada tanggal 4 Juni - tidak dapat meninggalkan karantina lebih awal, bahkan jika mereka telah divaksinasi.

Yunani - Yunani mengizinkan para pelancong dari sekitar 50 negara, termasuk AS, Kanada, Rusia, Cina, dan semua negara Uni Eropa untuk masuk ke nagara tersebut. Pelancong harus memiliki sertifikat vaksinasi, tes PCR negatif, atau bukti pemulihan dari COVID-19. Pemerintah Yunani hingga kini hanya menerima pelancong yang telah disuntik vaksin dari Pfizer-BioNtech, Moderna, AstraZeneca, Novavax, Johnson & Johnson, Sinovac, Sputnik V, Casino Biologics, dan Sinopharm.

Pihak berwenang Yunani menganggap orang-orang divaksinasi penuh 14 hari setelah dosis terakhir mereka diberikan dan semua pelancong masih dapat menjalani tes cepat acak di bandara. Semua kedatangan harus mengisi formulir lokasi penumpang setidaknya 24 jam sebelum kedatangan.

Kawasan pantai wisata di YunaniKawasan pantai wisata di Yunani (Foto: dw.com/id)

Siprus - Pada tanggal 25 Mei lalu, Siprus mengumumkan akan membuka perbatasannya untuk wisatawan dari puluhan negara termasuk semua negara bagian UE dan negara ekonomi Eropa (EEA), Kanada, Mesir, Serbia, Inggris, dan AS. Negara ini menerapkan sistem lampu lalu lintas yang mana wisatawan dari negara "oranye" atau "merah" harus mengikuti tes Covid-19. Namun, mereka yang divaksinasi lengkap dengan menunjukkan sertifikat vaksinasi yang valid sepenuhnya mendapat pengecualian, terlepas dari kode warna negara asalnya.

Siprus menerima semua vaksin yang disetujui untuk digunakan di UE serta vaksin Sputnik V dan Sinopharm. Tidak seperti banyak negara lain, Siprus menganggap pelancong "divaksinasi penuh" segera setelah mereka menerima dosis terakhir vaksin Covid-19, meskipun penundaan dua minggu berlaku untuk mereka yang menerima suntikan vaksin dari Johnson & Johnson. Semua pelancong harus mengajukan "Cyprus Flight Pass" sebelum berangkat ke Siprus.

Kroasia - Penumpang yang tiba dari negara-negara UE yang diklasifikasikan dengan kode warna oranye, merah, atau merah tua dalam peta Pusat Pengendalian Penyakit Covid-19 Eropa dapat melakukan perjalanan ke Kroasia jika mereka memiliki sertifikat vaksinasi yang disetujui UE atau telah disuntik vaksin Sputnik V. Namun, perlu diperhatikan soal periode penundaan yang berlaku pada jenis vaksin dan jumlah dosis yang diberikan.

Kroasia juga menerima bukti pemulihan Covid-19 atau tes Covid-19 negatif sebagai alternatif. Wisatawan dari luar UE dapat masuk dengan persyaratan yang kurang lebih sama selama mereka memiliki konfirmasi akomodasi berbayar di Kroasia.

Tidak ada batasan terkait pandemi bagi pelancong yang datang dari negara-negara yang direkomendasikan UE untuk mencabut larangan perjalanan yang tidak penting. Namun, penumpang dari Afrika Selatan, Brasil, dan India harus dikarantina, terlepas dari status vaksinasi (rap/vlz)/dw.com/id. []

Berita terkait
Uni Eropa Setujui Sertifikat Digital Covid-19 Bagi Warganya
Anggota parlemen Uni Eropa menyetujui sertifikat perjalanan baru yang akan memungkinkan warga melakukan perjalanan di antara negara-negara Eropa
Saksikan Euro 2020 di Wembley dengan Sertifikat Vaksinasi
Fans di pertandingan Euro 2020 di Stadion Wembley diharuskan menunjukkan bukti vaksinasi atau tes negatif sebelum masuk
Uni Eropa Setujui Sertifikat Covid-19 Untuk Akses Pariwisata
Warga negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa bisa kembali berwisata setelah sertifikat Covid-19 disetujui mulai 1 Juli 2021
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.