Negara Ini Pertama Kali Ingatkan Corona dan Diabaikan

Virus Corona (Covid-19) pertama muncul di Wuhan, Hubei, China. Namun, negara yang pertama kali memperingatkan virus menular itu Taiwan, diabaikan.
Gambar yang diambil mengunakan mikroskop elektron Februari 2020 menunjukkan virus corona SARS-CoV-2 (kuning) muncul dari permukaan sel (merah muda) yang dikultur di laboratorium. Sampel virus dan sel diambil dari seorang pasien yang terinfeksi COVID-19. (Foto: NIAID-RML via AP)

Semarang - Mungkin artikel ini tidak banyak membantu untuk mengatasi wabah virus corona atau Covid-19. Namun, setidaknya bisa menjadi pelajaran di kemudian hari, siapa pun yang memberi pesan bermanfaat perlu dipertimbangkan.

Meskipun peringatan wabah dari Wuhan ini memang diabaikan, tetapi negara ini berhasil menyelamatkan warga negaranya. Betul, setelah tiga bulan kasus ini merebak, Taiwan hanya melaporkan kasus positif corona sebanyak 348 dengan angka lima kematian.

Dilansir dari media The Nation.com, Taiwan adalah negara pertama yang terkena dampak virus itu, sekaligus memiliki infeksi terendah, karena negara ini sudah mempersiapkan sedini mungkin, bahkan saat China belum mengakui kalau corona adalah penyakit berbahaya.

Sebenarnya Taiwan sudah memperingatkan WHO (World Health Organisation), bahwasannya penyakit tersebut bisa menjadi ancaman global. Namun, organisasi kesehatan dunia itu malah mengabaikan peringatan tersebut, karena Taiwan tidak dianggap sebagai negara yang berdaulat.

Berikut ini kronologi dari peringatan Taiwan terhadap wabah corona:

PDP CoronaSimulasi perawatan PDP kasus virus corona di ruang isolasi rumah sakit di Semarang. Satu PDP di RS Soedjono Magelang meninggal dunia. Belum bisa dipastikan positif atau negatif corona karena masih menunggu hasil uji laboratorium. (Foto: Humas Pemprov Jateng)

1. Pada tanggal 31 Desember 2019, para pejabat kesehatan Wuhan, China, mengumumkan penemuan pneumonia virus dengan ‘tidak ada bukti yang jelas menular dari manusia ke manusia.'

Pada hari yang sama, Taiwan mengirim pesan pada WHO untuk meminta lebih banyak informasi tentang penyakit itu, terutama kemungkinan penularan virus antar manusia. 

Menurut pihak Taiwan, WHO mengakui menerima surat itu, tetapi tidak menanggapi atau membagi informasi dengan negara-negara anggota WHO.

2. Taiwan memilih tetap mengambil tindakan. Masih di hari yang sama, sebelum malam tiba, negara itu memutuskan untuk memulai inspeksi kesehatan untuk semua penumpang pesawat yang tiba dari Wuhan.

Dua minggu kemudian (selama itu para pejabat Cina dan WHO memastikan tidak perlu waspada) Taiwan mengirim dua ahli kesehatannya ke kota di provinsi Hubei, dan menemukan kemungkinan besar virus corona mampu menular antar manusia.

3. Hasil dari laporan tersebut diumumkan pada 16 Januari 2020, bahwasannya virus tersebut lebih berbahaya daripada yang diperkirakan. Mereka melaporkan dokter di Wuhan juga menangani penyakit ini dengan sangat serius.

4. Empat hari kemudian, pemerintah China secara resmi mengakui corona bisa menular antar manusia. Padahal, sebanyak 40.000 keluarga berkumpul makan bersama untuk merayakan Tahun Baru Imlek di Wuhan. Sementara itu, jutaan orang telah meninggalkan kota untuk liburan, menyebar ke seluruh negeri.

5. Taiwan mengambil tindakan secara nasional untuk mengatasi virus corona. Mereka memproduksi masker secara besar-besaran dan melarangnya untuk ekspor.

6. Pada 22 Januari 2020, WHO mengadakan pertemuan darurat dengan perwakilan dari 16 negara - termasuk RRC, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, tanpa mengikutsertakan Taiwan. Hasil dari pertemuan itu memilih menunda untuk menyatakan bahwa virus corona adalah darurat kesehatan global.

7. Pada 30 Januari 2020, WHO akhirnya menyatakan darurat kesehatan global. Saat itu hampir 8.000 kasus telah dikonfirmasi oleh otoritas China, ratusan orang telah meninggal, dan virus telah muncul di setidaknya 18 negara di luar China.

8. Taiwan, Italia, dan AS (Amerika Serikat) secara hampir bersamaan mengonfirmasi kasus Covid-19 pertama. Namun, Taiwan sejauh ini terhindar dari kematian massal, dan bahkan mampu menyumbangkan kelebihan 10 juta masker ke beberapa negara, termasuk Italia dan AS.

Kenapa Taiwan Tidak Dianggap Sebagai Negara Berdaulat?

Ilustrasi Wisata TaiwanKami Ingin Lebih Banyak Lagi Wisatawan Muslim Berkunjung ke Negara Kami | Ilustrasi wisata Taiwan. (Foto: Forty Travels)

Selama hampir setengah abad, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) secara efektif menghalangi Taiwan untuk bergabung dengan WHO. Meskipun tidak pernah memiliki wewenang atas Taiwan, Partai Komunis Tiongkok (Cina) selalu menganggap Taiwan bagian dari China. 

Pihak China juga memaksa organisasi internasional, termasuk PBB dan beberapa organisasinya seperti WHO, untuk menyesuaikan dengan pandangannya.

Taiwan sendiri sebenarnya adalah salah satu pendiri PBB dengan nama resminya, Republik Tiongkok, pada tahun 1945. Tetapi negara itu dikeluarkan pada tahun 1971, dan PBB memberikan tempatnya pada Republik Rakyat China.

Perang antara China dan Taiwan belum pernah berakhir secara hukum, dan China masih berupaya mendapatkan kekuasaan penuh atas Taiwan. Itulah sebabnya Cina terus melakukan tekanan diplomatik dengan memaksa negara-negara lain menolak kedaulatan Taiwan. 

Namun, China memberi kesempatan perusahaan-perusahaan besar Taiwan seperti Foxconn (produsen elektronik terbesar di dunia) untuk pindah ke China.

Di Taiwan sendiri, masyarakatnya juga masih terpecah antara pro-unifikasi dan pro-kemerdekaan. Masing-masing bersikap keras dan tegas atas pendirian tersebut. []

Berita terkait
Kondisi Terkini Wuhan China, Kota Asal Virus Corona
Kota Wuhan, China akan membuka lockdown atau isolasi yang telah dilakukan sejak pertengahan Januari 2020.
Status Lockdown Wuhan Dicabut pada 8 April
Pemerintah China akan mencabut status karantina total (lockdown) di Wuhan, Provinsi Hubei pada 8 April mendatang.
Di Italia Sudah Ada Sejenis Corona Sebelum di Wuhan
Sebelum virus corona terdeteksi di Wuhan, China, ternyata di Italia sudah menyebar virus pneumonia aneh dengan gejala mirip corona.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.