Nazia Hassan, 'Sweetheart' Berhati Emas, Putri Diananya-nya Pakistan

Nazia menghabiskan semua uang yang diperoleh dari musik untuk amal, membuka sekolah bagi anak jalanan, memberikan perawatan bagi anak jalanan yang bekerja.
Nazia Hassa, penulis lagu, penyanyi pop Pakistan, pengacara, aktivis sosial, lahir 3 April 1965, wafat 13 Agustus 2000. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 3/4/2018) - Nazia Hassan seorang penulis lagu, penyanyi pop Pakistan, pengacara dan aktivis sosial. Lulusan dari Richmond, The American International University dan University of London.

Ia memulai karier musik pada usia 10 tahun, menjadi salah satu penyanyi paling terkemuka di Pakistan dan India, menikmati popularitas luas di Asia Selatan dan Tenggara hingga disebut Ratu Pop Asia Selatan.

Single berbahasa Inggrisnya, Dreamer Deewane membuatnya menjadi penyanyi Pakistan pertama yang berhasil mencapai tangga lagu Inggris.

[caption id="attachment_52953" align="alignnone" width="712"] (Google Doodle pada Selasa 3 April 2018 merayakan ulang tahun ke-53 Nazia Hassan)[/caption]

Melalui karier menyanyi selama lebih dari 25 tahun, Nazia menjadi salah satu selebritis paling terkenal di benua itu. Ia menerima banyak penghargaan nasional dan internasional, dan pada usia 15 tahun menjadi orang Pakistan pertama yang memenangkan penghargaan 'Filmfare' dan tetap menjadi penerima termuda dari penghargaan tersebut hingga saat ini.

(Baca juga: Anandi Gopal Joshi, Dokter Perempuan Pertama di India)

Nazia juga penerima penghargaan sipil tertinggi Pakistan, 'Pride of Performance'. Selain bernyanyi dalam film, Nazia juga terlibat dalam kegiatan filantropis, dan ditunjuk oleh UNICEF sebagai duta budaya pada tahun 1991.

Nazia meninggal karena kanker paru-paru di London pada 13 Agustus 2000 pada usia 35 tahun.

Ia lahir di Karachi, Sindh, Pakistan, dibesarkan di Karachi dan London. Putri Basir Hassan, seorang pengusaha, dan Muniza Basir, seorang pekerja sosial yang aktif. Ia adalah saudara perempuan penyanyi Zoheb Hassan dan Zara Hassan.

Pada 30 Maret 1995 Nazia menikah dengan pengusaha Mirza Ishtiaq Baig dalam upacara pernikahan Islam yang diadakan di Karachi. Ini terjadi setelah ia didiagnosis mengidap kanker. Mereka memiliki putra Arez Hassan yang lahir pada 7 April 1997. Pernikahan itu berakhir dengan perceraian sepuluh hari sebelum kematian Nazia.

Nazia menghabiskan semua uang yang diperoleh dari musik untuk amal. Ia khusus bekerja untuk anak-anak, remaja dan wanita yang kesulitan yang berada di daerah-daerah yang kurang mampu di Karachi.

Ia mendukung 'Inner Wheel Club of India' dan membantu mengumpulkan dana untuk itu. Di Pakistan ia mendirikan organisasi BAN (Battle Against Narcotics) dan menjadi anggota aktif organisasi seperti Voice of Women, National Youth Organization (Pakistan).

Nazia bekerja dengan Javed Jabbar, mantan menteri Informasi, untuk mengumpulkan dana bagi anak-anak di Rajasthan. Ia pergi ke sejumlah sekolah yang sangat besar untuk membagikan mainan kepada anak-anak miskin dan memberikan pencerahan tentang kesadaran sosial untuk orang yang kurang beruntung.

Nazia dikenal sebagai 'Sweetheart of Pakistan', merupakan simbol rahmat, kecantikan suci, tidak bersalah, dan sering dibandingkan dengan Putri Diana, karena ia dikenal memiliki hati emas.

Pada 2003 orang tua Nazia mendirikan Yayasan Nazia Hassan untuk memajukan upaya putri mereka untuk menjadikan dunia tempat yang lebih baik bagi semua orang, terlepas dari kasta, keyakinan, dan agama. Nazia Hassan Foundation membuka sekolah bagi anak jalanan, membantu perawatan dan pendidikan anak jalanan yang bekerja.

Pada hari ini, Selasa 3 April 2018 Google Doodle merayakan ulang tahunnya yang ke-53.

Google menulis di lamannya, "Ketika gadis-gadis muda Pakistan di tahun 1980-an menutup mata sambil pura-pura mencengkeram mikrofon di tangan mereka, bergoyang dan bernyanyi, inspirasi utama mereka adalah Nazia Hassan.

Nazia yang kadang-kadang disebut sebagai 'Princess of Pop' adalah sensasi yang belum pernah dilihat di wilayah ini selama bertahun-tahun. Muda dan anggun, dengan rambut panjang mengalir, ia memukau negara dengan menyanyikan lagu-lagu favorit 'Disco Deewane' dan 'Boom Boom' bersama kakaknya Zohaib.

Nazia bukan hanya seorang penyanyi berbakat, tetapi juga seorang sarjana yang berbakti bagi kemanusiaan. Menggunakan gelar sarjana hukumnya, ia bekerja di UN serta untuk UNICEF. Ia bersemangat memperjuangkan hak-hak anak muda, sering meluangkan waktu untuk mengunjungi sekolah-sekolah miskin di Pakistan."

Doodle mengimajinasikan penampilannya dengan rambut mengalirnya yang terkenal dan dupatta (syal tradisional Pakistan), dan bola disko era 80-an berkilauan di belakangnya. (sa)

Berita terkait