NATO Sebut Punya Kemampuan Gempur Markas Al-Qaeda

NATO punya kemampuan untuk menyerang markas-markas teroris di negara itu.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO, Jens Stoltenberg, Rabu, 1 September 2021, merespons kehadiran salah satu orang yang dekat dengan mantan pemimpin Al Qaeda di Nangarhar, Afghanistan.

Jens Stoltenberg, mengatakan, perang melawan terorisme di Afghanistan akan berlanjut, dan NATO punya kemampuan untuk menyerang markas-markas teroris di negara itu.


Selama 20 tahun, kami sudah mencegah Afghanistan berubah menjadi surganya para teroris internasional, dan ini adalah tugas utama NATO.


Statemen tersebut disampaikan Sekjen NATO untuk menanggapi kehadiran Amin Al Haq, asisten Osama bin Laden, dan indikasi semakin kuatnya Al Qaeda di Afghanistan sekarang ini.

"Selama 20 tahun, kami sudah mencegah Afghanistan berubah menjadi surganya para teroris internasional, dan ini adalah tugas utama NATO," kata Stoltenberg.

Ia menambahkan, "Kami berharap Taliban mematuhi komitmennya untuk tidak mengubah Afghanistan menjadi lokasi aktivitas para teroris."[]

Berita terkait
Biden Jelaskan Keputusan Mengakhiri Perang di Afghanistan
Presiden Biden, berpidato ke seluruh negara hari Selasa, 31 Agustus 2021, tentang mengapa AS keluar dari Afghanistan
54%Warga AS Sebut Penarikan Pasukan dari Afghanistan Tepat
54% warga AS yakin keputusan pemerintahan Presiden Joe Biden menarik pasukan AS dari Afghanistan merupakan keputusan yang tepat
Warga Amerika yang Masih di Afghanistan Kurang Dari 200
Menlu AS, Anthony Blinken, mengatakan jumlah warga AS yang masih berada di Afghanistan tidak sampai 200 orang
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi