NATO Desak Rusia Bertanggung Jawab Konflik Suriah

"Senjata kimia tidak dapat digunakan dengan kekebalan hukum atau menjadi hal yang lumrah. Senjata kimia sangat berbahaya bagi rakyat Suriah dan keamanan kita bersama"
Ilustrasi (Ist)

Brussel, (Tagar 15/4/2018) - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg meminta Rusia mengemban tanggung jawab dalam konflik Suriah.

“Dalam hal ini, Sekutu menigimbau semua pendukung rezim Suriah, terutama Rusia, melaksanakan tanggung jawab guna memastikan bahwa rezim Suriah berpatisipasi secara konstruktif dalam perundingan Jenewa yang dipimpin PBB,” kata Stoltenberg usai pertemuan duta besar 29 negara anggota NATO di Brussel, Belgia, Sabtu (14/4).

NATO dalam keterangan mengenai udara di Suriah menyatakan "dukungan penuh terhadap tindakan ini yang bertujuan untuk mengurangi kemampuan senjata kimia rezim Suriah dan mencegah serangan senjata kimia lebih lanjut terhadap rakyat Suriah".

"Senjata kimia tidak dapat digunakan dengan kekebalan hukum atau menjadi hal yang lumrah. Senjata kimia sangat berbahaya bagi rakyat Suriah dan keamanan kita bersama".

Serangan itu dilancarkan sebagai pembalasan atas dugaan serangan kimia di kota Suriah, Douma, di luar Damaskus, pada 7 April lalu yang menurut tim penyelaman dan kelompok pengamat perang menewaskan lebih dari 40 orang.

NATO menambahkan bahwa pihaknya "mengutuk keras penggunaan senjata kimia berulang kali oleh rezim Suriah dan menyerukan agar mereka yang bertanggung jawab diadili," demikian AFP. (ant/rmt)

Berita terkait
0
KPK Digeruduk Pendemo, Tuntut Pengusutan Dugaan Korupsi Suharso Monoarfa
Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) digeruduk oleh sejumlah orang yang berasal dari Komite Mahasiswa Antikorupsi (Komasi).