Nasib Kapolsek SY di Rembang Usai Tabrak Rumah Warga

Kapolsek berinisial SY di Rembang, Jawa Tengah, menabrak rumah warga hingga menyebabkan dua orang meninggal, seorang balita dan seorang nenek.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi. (Foto: Kilas Persada)

Pemalang - Polisi berinisial SY berpangkat Inspektur Satu, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Ia terancam dicopot dari jabatannya setelah menabrak rumah warga hingga menyebabkan dua orang meninggal, seorang balita dan seorang nenek.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi mengatakan, pemeriksaan sedang dilakukan terhadap Iptu SY, Kapolsek yang menabrak rumah warga di Kabupaten Rembang.

‎"‎Saat ini sudah diperiksa oleh Propam dan kita sudah siapkan penggantinya. Penggantinya sudah siap," kata Luthfi usai memimpin Tactical Flow Game Kontejensi Penyekatan Arus Balik di Markas Kepolisian Resor Pemalang, Rabu, 27 Mei 2020.

Luthfi mengatakan, selain menjalani pemeriksaan, Iptu SY juga sudah ditahan di Markas Kepolisian Daerah Jawa Tengah. Jika terbukti bersalah, proses hukum akan dilakukan terhadap perwira pertama tersebut. 

"Jelas-jelas nanti itu kalau ada pembuktian terkait dengan dua alat bukti akan kita lakukan proses lebih lanjut," ujar Luthfi.

‎Terkait dugaan Iptu SY dalam pengaruh minuman keras saat terjadi kecelakaan, Luthfi menyatakan masih menunggu hasil pemeriksaan darah di laboratorium untuk memastikan dugaan tersebut.

‎"Yang jelas seluruh anggota Polri khususnya perwira harus menjadi suri tauladan bagi anggota atau masyarakat. Begitu dia melanggar harus kita evaluasi. Banyak pemain pengganti yang bisa menggantikan melaksanakan kegiatan kepolisian dan tidak boleh menyakiti hati masyarakat," ucapnya.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Tengah Komisaris Besara Iskandar Fitriana Sutisna di tempat yang sama mengatakan, kecelakaan yang dialami Iptu SY terjadi di Desa Bangunrejo, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Senin, 25 Mei 2020.

Di pertengahan jalan, di TKP, yang bersangkutan melihat ada seseorang yang berdiri di tengah jalan, lalu kemudian menghindar dan banting setir hingga akhirnya menabrak sebuah rumah.

‎Menurut Iskandar, sebelum kecelakaan terjadi, Iptu SY hendak menuju ke kantornya mengendarai mobil Isuzu Panther. Saat tiba di lokasi kejadian, Iptu SY berniat menghindari orang yang berada di tengah jalan hingga mobilnya menabrak rumah warga.

‎"Di pertengahan jalan, di TKP, yang bersangkutan melihat ada seseorang yang berdiri di tengah jalan, lalu kemudian menghindar dan banting setir hingga akhirnya menabrak sebuah rumah. Di rumah tersebut ada balita berusia tiga tahun dan seorang nenek berusia 55 tahun," kata Iskandar.

Akibat kejadian itu, balita tersebut meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan neneknya meninggal setelah sempat dibawa ke rumah sakit

"Polda Jateng turut berbelasungkawa dan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya korban,"‎ ujar Iskandar.‎

‎Iskandar mengatakan Polres Rembang sudah memberikan santunan kepada keluarga balita dan nenek tersebut dan membantu proses pemakamannya. Selain itu, Polres Rembang juga akan membantu pengurusan asuransi kecelakaan.

"Untuk kecelakaannya sudah ditangani Polres Rembang. Mengingat yang bersangkutan anggota Polri, pemeriksaan juga dilakukan oleh Propam Polda Jateng," ucap Iskandar. []

Baca juga:

Berita terkait
Positif Covid, Camat dan Kapolsek di Tegal Diisolasi
Bagaimana riwayat seorang camat dan kapolsek di Kabupaten Tegal bisa terpapar Covid-19?
Nyinyir Warganet Kapolsek Kembangan Nikah di Hotel Mulia
Warganet menyinggung lokasi pernikahan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kembangan Jakarta Barat Kompol Fahrul Sudiana di Hotel Mulia.
Kapolsek Kembangan Dicopot, Selebgram Rica Andriani Disorot
Nama Rica Andriani saat ini tengah menjadi sorotan publik lantaran pernikahannya dengan Kapolsek Kembangan, Fahrul Sudiana.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.