Nasib Enam Laskar FPI Tewas dan Trending #KomnasHAMpa

Tagar #KomnasHAMpa muncul dalam deretan trending media sosial Twitter, Jumat, 8 Januari 2021. Bagaimana nasib 6 laskar FPI yang tewas sebulan lalu?
Ilustrasi atas terjadinya tragedi penembakan 6 laskar FPI pada KM 50. (Foto : Twitter/@Ruby__4224)

Jakarta – Sebelum ormas FPI (Front Pembela Islam) secara resmi dibekukan, masyarakat belum mendapatkan kepastian hasil atas kasus tragedi tertembaknya enam orang tewas di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, area Karawang, Jawa Barat pada 7 Desember 2020. Lalu pada Kamis, 7 Januari 2021 beredar informasi yang menjelaskan bahwa hasil uji balistik Komnas HAM, tragedi tersebut dilandaskan aksi saling tembak-menembak sebelumnya.

Baca Juga:

Menyadari keganjilan, beberapa masyarakat atau lebih tepatnya netizen Indonesia, menaikkan tagar #KomnasHAMpa dengan harapan adanya pergerakan dalam menuntaskan kasus tersebut.

Nguntit rombongan orang aja udah salah apa lagi mengejar menghadang memburu dan membunuh warga sipil tidak bersalah dengan semena-mena, kejam dan biadab hingga tewas itu udah jelas pelanggan HAM. Komnas HAM kenapa gak usut surat tugas atau surat perintah?” cuit akun @HukumDan yang memiliki likes sebanyak 3,1 ribu.

Tapi jangan sampai hal itu juga membuat lupa penembakan mati 6 laskar FPI satu bulan yang lalu, yang olh KontraS dan lain-lain dinyatakan sebagai pelanggaran HAM. @KomnasHAM? TGPF Independen?!

Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MPR RI periode 2019-2024 ikut mencuitkan tentang kasus penembakan enam laskar FPI sebulan yang lalu. “YLBHI nyatakan bahwa ‘pembubaran’ FPI adalah produk politik bukan konstitusi maupun hukum/putusan MK. Tapi jangan sampai hal itu juga membuat lupa penembakan mati 6 laskar FPI satu bulan yang lalu, yang olh KontraS dan lain-lain dinyatakan sebagai pelanggaran HAM. @KomnasHAM? TGPF Independen?!” tulis pada akun Twitter-nya pada Jumat, 8 Januari 2021.

Ragam balasan dari netizen atas cuitan HNW tersebut. “Karena organisasinya sudah dibubarkan, apakah kasus 6 orang anggotanya yang terbunuh dianggap selesai?” tulis @y_yumnan.

tulis “Mohon di DPT @FPKSDPRRI secara resmi dorong dibentuknya TGPF independen yang tidak diketuai oleh polisi karena dalam kasus ini polisi adalah pelaku penembakan dan diduga kuat lakukan pelanggaran HAM. Dari berbagai indikasi kita sulit berharap @KomnasHAM bisa independent,” tulis @surodilagan.

Baca Juga:

Beberapa netizen tersebut berharap agar negera membentuk TGPF untuk mengusut kasus tersebut. “Abaikan semua isu yang beredar. Usut tuntas penembakan 6 syuhada. Ayo suarakan dengan hentakan tagar. Jangan biarkan menguap begitu saja,” tulis akun @Ruby__4224 dengan diikuti hastag #KomnasHAMpa.

 tulis pendapat  pada kolom balasan. (Hafidjah Nuraulia S)“Di mananya letak produk politik? Jelas-jelas itu sudah sangat meresahkan bukan hanya pada saat pandemic bahkan dari sebelumnya pun sudah menunjukan organisasi anti pancasila,” tulis pendapat @dewabra87748373 pada kolom balasan. (Hafidjah Nuraulia S)

Berita terkait
Pekan Depan Komnas HAM Umumkan Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI
Penyelidikan kasus terwasnya enam laskar FPI yang dilakukan tim khusus dari Komnas HAM masih terus berlangsung.
6 Laskar FPI Tewas Didor, Bareskrim Respons Temuan Komnas HAM
Bareskrim menanggapi temuan Komnas HAM terkait dengan kasus penembakan enam Laskar FPI pengawal Habib Rizieq Shihab, yang tewas didor polisi.
Fakta Baru Ditemukan Komnas HAM di TKP Tewasnya 6 Laskar FPI
Komnas HAM menemukan sejumlah fakta baru dalam penembakan itu. Berikut fakta baru yang ditemukan Komnas HAM di TKP.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja