Surabaya - Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, beredar nama-nama bakal calon menteri di media sosial (medsos). Salah satu nama yang digadang-gadang masuk dalam bursa menteri yakni Said Aqil Siradj.
Menanggapi muncul nama dirinya dalam bursa menteri, Said Aqil memilih merendah diri. Ia mengaku dirinya belum layak untuk masuk dalam bursa menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Saya enggak ada potongan (jadi menteri) tuh, jangan mengada-ada," ujarnya, usai menghadiri sarasehan di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim), Kamis 17 Oktober 2019 malam.
Kursi menteri itu hak prerogatif presiden
Ia mengaku namanya masuk dalam bursa menteri hanya wacana di medsos saja. Menurutnya, pilihan siapa yang akan jadi menteri adalah hak prerogatif Presiden Jokowi.
"Yang masukin (ke bursa menteri) medsos aja kok, bukan Jokowi yang masukin, itu kan medsos," kilah Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar NU (PBNU) ini.
Sementara terkait isu NU akan mendapatkan jatah menteri, Said Aqil kembali menegaskan hal tersebut merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. "Kursi menteri itu hak prerogatif presiden," tegas Said Aqil.
Ia pun membantah jika NU mengusulkan sejumlah nama kader untuk masuk dalam kabinet Indonesia Kerja II. "Saya nggak ngusulin (nama)," sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi akan mengumumkan menteri yang akan mengisi kabinet pemerintahannya di periode ke dua setelah pelantikan pada 20 Oktober 2019 nanti.
"Saya umumkan segera setelah pelantikan Presiden pada 20 Oktober, bisa hari yang sama atau setelahnya," tutur Jokowi melalui akun Twitter @jokowi, Kamis 17 Oktober 2019.[]