Nadiem Makarim Tak Tahu Kondisi Pendidikan Indonesia

Irma Suryani Chaniago menyebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim tak pernah terjun langsung ke lapangan.
Nadiem Makarim. (Foto: Tagar/Surabaya Pagi)

Jakarta - Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Irma Suryani Chaniago menyebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim tak pernah terjun langsung ke lapangan.

Irma menegaskan, dengan begitu Nadiem sama sekali tidak mengetahui bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia.

"Dia paling tidak pernah turun ke lapangan dan tahu bagaimana kondisi pendidikan Indonesia," ujar Irma seperti dikutip dari Tagar TV, Minggu, 23 Agustus 2020.

Musabnya, Irma menilai Nadiem belum maksimal dalam menjalankan tugasnya sebagai menteri. Kata dia, seseorang yang cerdas belum tentu bisa menyelesaikan masalah.

Irma mengatakan, menjadi menteri tak cukup hanya dengan memahami birokrasi saja, tetapi juga harus luwes dalam hal politik. Kemudian, kata dia, penting juga bagi seorang menteri untuk memahami kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.

"Enggak bisa kita melihat kondisi pendidikan di luar negeri seperti ini, kemudian kita mengambil sikap bahwa kita mencontoh bagaimana cara melakukan pendidikan dari luar negeri itu diambil untuk ke Indonesia," ucapnya.

Dia mengatakan, tak semua kemajuan luar negeri dapat diterapkan di Indonesia. Hal itu lantaran infrastruktur dibidang pendidikan masih belum mendukung.

"Banyak sekali anak-anak kita yang ternyata enggak bisa bisa melakukan sekolah online karena tidak punya gawai. Satu tidak punya gawai, yang kedua masih banyak blank spot di Indonesia ini. Itu juga menjadi masalah bagi masyarakat kita," katanya.

Diketahui, pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran secara daring selama masa pandemi menuai keluhan dari masyarakat. Selain koneksi internet, hal lain yang menjadi persoalan adalah beberapa orang tua dan wali murid masih gagap dalam menggunakan teknologi.

Belakangan, Mendikbud Nadiem Makarim menyatakan sekolah-sekolah yang berada di zona hijau tetap memiliki syarat untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Hal itu diutarakan Nadiem Makarim kepada Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

"Walaupun berada di zona hijau dan kuning, satuan pendidikan tidak dapat melakukan pembelajaran tatap muka tanpa adanya persetujuan dari pemerintah daerah atau dinas pendidikan dan kebudayaan, kepala sekolah, dan adanya persetujuan orang tua/wali siswa yang tergabung dalam komite sekolah," ucap Nadiem di Jakarta, Sabtu 8 Agustus 2020.[]

Berita terkait
Bamsoet Minta Nadiem Tinjau Ulang Belajar Tatap Muka
Bamsoet meminta pemerintah mempertimbangkan kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim yang memperbolehkan sekolah menggelar belajar tatap muka.
Soal Kelas Zona Kuning, PAN: Nadiem Harus Benahi PJJ
Politisi PAN mendesak pemerintah melalui Mendikbud Nadiem Makarim mempertimbangkan sekolah tatap muka di daerah zona kuning dan hijau.
Penjelasan Nadiem Makarim Soal Sekolah Tatap Muka
Nadiem mengatakan ketentuan daerah golongan zona hijau atau kuning bisa diputuskan untuk tetap belajar di rumah atau tidak oleh Pemda setempat.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.