Nabi Saleh AS, Mukjizat Batu Jadi Unta Betina Hamil

Nabi Saleh AS menunjuk ke arah batu, batu pecah dan keluar seekor unta betina hamil. Tiga hari berikutnya unta itu melahirkan seekor unta jantan.
Ilustrasi - Lembah Luas. (Foto: Pixabay/letitiamperry)

Jakarta - Nabi Saleh AS merupakan rasul yang diutus Allah SWT kepada kaum Tsamud, sebuah kaum yang mayoritas bekerja sebagai petani, penggali sumur dan penggembala. Kaum ini bermukim di sebuah lembah luas bernama Wadi Al-Qura wilayah Arab namun tak tercatat dalam sejarah suku Arab tetapi termaktub dalam Alquran dan Hadis. 

Kaum Tsamud ingkar terhadap nikmat yang Allah berikan dan tidak mau menyembah Allah, melainkan menyembah berhala. Kaum ini memiliki kebiasaan yang cukup kejam yakni menghukum siapa saja yang menghalangi mereka menyembah berhala dengan menjadikannya musuh mereka.

Jika kau adalah Rasul Allah, dapatkah kau mengeluarkan seekor unta betina hamil dari batu ini?

Bahkan, kebiasaan lain kaum Tsamud adalah pergi ke gunung dalam waktu yang cukup lama untuk menyembah batu besar. Nabi Saleh sangat sedih melihat kejadian yang juga berlangsung secara turun-temurun. Ritual mereka adalah menyembelih domba dengan berharap rahmat darinya. 

Suatu saat Nabi Saleh pergi menuju batu yang disucikan kaumnya. Kemudian ia berkata: “Wahai kaumku, Sembahlah Allah. Tak ada Tuhan selain Dia.” Ucapan Nabi Saleh itu mendapat tentangan dari kaumnya dengan menyebut ucapan tersbut menandakan Sang Nabi orang gila. Salah satu di antara mereka berkata, “Jika kau adalah Rasul Allah, dapatkah kau mengeluarkan seekor unta betina hamil dari batu ini?”

Nabi Saleh berkata, “Aku akan memohonkan kepada Allah. Jika Dia mengabulkannya, maukah kalian percaya bahwa hanya ada satu Tuhan? Maukah kalian percaya bahwa aku adalah Rasul Allah yang diutus untuk kalian?” Mereka mengiyakan dan menunggu hingga hari besoknya sesuai janji Nabi Saleh.

Mukjizat Nabi Saleh

Keesokan harinya, Nabi Saleh pergi ke gunung tempat batu itu berada dan para kaumnya berkumpul di sekitar batu itu. Mereka melihat Nabi Saleh mengucapkan beberapa patah kata sembari menengadahkan tangannya ke langit. 

Tiba-tiba Nabi Saleh bangkit dan menunjuk ke arah batu. Terdengar suara keras dan batu itu pecah hingga keluarlah seekor unta betina indah sedang hamil. Seketika, orang-orang itu menyukainya dan menundukkan kepala memuliakan Allah. Mereka tidak banyak namun keyakinan mereka teguh. 

Tiga hari berselang, unta betina itu melahirkan seekor unta jantan. Unta jantan pun selalu mengikuti induknya kemana pun pergi. Kedua unta itu merupakan simbol kasih sayang. Keduanya hidup di sebuah lembah luas yang mana dari lembah tersebut keduanya makan tumbuh-tumbuhan serta minum dari mata air. Susu dari unta betina itu dapat dinikmati semua penduduk.

Pengingkaran Risalah Kenabian

Meski Nabi Saleh telah menunjukkan mukjizatnya namun masih ada juga kaum Tsamud mengingkari risalah tersebut. Mereka adalah orang-orang kaya yang zalim. Bahkan, ada sembilan orang yang paling sombong dan hendak membunuh unta tersebut. Mereka merencanakan hal tersebut saat penduduk tidur sembari mabuk dan makan sekenyang-kenyangnya.

Para pembangkang itu merencanakan pembunuhan dengan mengatur siasat siapa eksekutor yang akan membunuh unta Nabi Saleh. Kemudian disepakati, bahwa Qaydar, seorang yang tak mengenal belas kasihan sebagai algojo. Qaydar begitu semangat dan hendak berangkat pada malam itu juga untuk membunuh unta itu, namun mereka melarangnya karena mereka menginginkan eksekusi rencana pada esok hari.

Ketika keesokan hari unta betina dan unta jantan menuju padang rumput yang hijau, tempat biasa pergi, kemudian Qaydar menghadangnya dengan menghunuskan pedangnya namun unta itu berontak sehingga Qaydar memukulnya hingga roboh. Tanpa belas kasihan, Qaydar membunuh unta tersebut. Kesembilan orang itu juga turut menghujamkan pisaunya ke tubuh unta tersebut kemudian memotongnya menjadi beberapa bagian.

Selanjutnya mereka mengejar anak unta jantan yang mencoba berlari dan bersembunyi tapi tak menemukan tempat persembunyian. Unta jantan pasrah sembari mengeram tiga kali sebelumnya akhirnya juga mati dengan pedang Qaydar. Mereka semua puas telah melampiaskan dendam kepada Nabi Saleh dengan membunuh kedua unta tersebut.

Nabi Saleh dan para pengikut mencari unta tersebut tetapi hanya menemukan tanah yang berlumuran darah. Seketika itu pula, awan hitam muncul di kaki langit. Nabi Saleh berkata, “Nikmatilah rumahmu selama tiga hari ini, karena Allah akan menimpa kalian. Kalian telah menindas orang lain, mengingkati ajaran Allah, dan membunuh unta betina-Nya. Kalian juga tidak menyukai kebaikan.”

Kaum Tsamud tidak mau meminta maaf kepada Nabi Saleh meski mereka telah membunuh unta-unta itu. Mereka juga tak mau bertaubat kepada Allah. Bahkan mereka mengadakan pertemuan lagi, berencana membunuh Nabi Saleh dan keluarga. Sejumlah pengikut Nabi Saleh tidak lepas dari siksaan kaum kafir itu.

Tetapi sebelum melancarkan aksinya untuk membunuh Nabi Saleh muncul awan hitam di langit sehingga lembah dan pegunungan benar-benar gelap gulita. Ketika tengah malam, petir manghantam sangat kuat dan menghancurkan kaum Tsamud tanpa tersisa kecuali Nabi Saleh dan pengikutnya. Dan begitulah akhir dari kehidupan kaum Tsamud. []

Baca juga:

Berita terkait
Humaira, Panggilan Sayang untuk Aisyah Istri Rasulullah
Aisyah istri Rasulullah, seorang wanita berparas cantik berkulit putih dengan pipi kemerah-merahan. Ia juga cerdas. Ia sering dipanggil Humaira.
Ketika Aminah Mengandung Nabi Muhammad SAW
Kehidupan masa kecil Aminah hingga ia menikah kemudian mengandung Nabi Muhammad SAW sampai akhirnya meninggal.
Khadijah, Wanita Paling Dicintai Nabi Muhammad SAW
Kisah cinta Khadijah dan Nabi Muhammad SAW berawal dari mitra bisnis. Khadijah lebih tua dan tidak gengsi menyatakan cinta terlebih dulu.
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.