Padang - Mutu pendidikan di Sumatera Barat (Sumbar) masih kurang. Kompetensi guru, pengawas, kepala sekolah, pustakawan, dan arsiparis harus lebih ditingkatkan.
Dinas pendidikan menerima anggaran transfer dari pusat, salah satunya untuk kelengkapan sarana dan prasarana.
"Yang luput dari kita selama ini adalah labor, pustakawan, dan arsiparis. Kalau guru sudah ada standar dan reguler kompetensinya untuk ditingkatkan," kata Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumbar, Moh. Sofian Asmirza di Padang, Sabtu 14 Desember 2019.
Dia meminta agar dinas pendidikan kabupaten dan kota di Sumbar meningkatkan sarana dan prasarana untuk meningkatkan mutu pendidikan.
"Dinas pendidikan menerima anggaran transfer dari pusat, salah satunya untuk kelengkapan sarana dan prasarana," katanya.
LPMP mengaku memetakan semua hal yang masih menjadi kekurangan di bidang pendidikan. Setelah itu, informasi tersebut diberikan ke UPT untuk melaksanakan meningkatkan kompetensi tersebut.
Misalnya tentang peningkatakan PPATK yang akan meningkatkan laboran, pustakawan, untuk sarana dan prasarana ke dinas pendidikan. Kemudian standar pengelolaan terfokus bagaimana pengelolaan sekolah dan bagaimana kepala sekolah mengelola sekolah.
"Pemerintah daerah harus menyediakan dana yang 20 persen untuk pendidikan, ini tidak bisa ditawar. Kalau sekarang belum seragam, sebab masih ada daerah yang hanya memberikan 8 hingga 10 persen saja. Dananya harus dibiayakan untuk rapor mutu pendidikan yang diberikan. Maka disitulah di lihat, mana yang lemah maka biayanya harus diletakkan ke situ," katanya. []
