Muslim di Pulau Hainan Hadapi Tindakan Keras China

Laporan menyebutkan tindakan keras China terhadap Muslim sudah merembet ke Pulau Hainan, sebelumnya perlakuan keras China terhadap Muslim Uighur
Perempuan Muslim Uighur mengenakan hijab di Wilayah Otonomi Xinjiang Uighur, 14 Juni 2008 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Jakarta – Provinsi Hainan adalah wilayah paling selatan China, pulau tropis dengan pantai pasir putih, pohon palem, dan populasi kecil Muslim yang teraniaya. Laporan menyebutkan tindakan keras China terhadap Muslim sudah merembet ke Pulau Hainan.

Suku Utsul, yang berjumlah sekitar 10.000, adalah kelompok etnis Muslim terbaru yang menjadi sasaran kampanye nasional yang dilakukan oleh Partai Komunis China (PKC) untuk mencapai “Sinisisasi Islam” atau membuat Islam ala China.

hainanLetak geografis Pulau Hainan, China (Foto: sunnyhainan.com)

Kampanye itu dikutuk oleh masyarat internasional karena perlakuan terhadap etnis Muslim Uighur, yang oleh Amerika Serikat dikategorikan sebagai genosida.

Namun, sekarang Utsul, yang merupakan Muslim Sunni, juga berada di bawah kontrol ketat kampanye tersebut. Seperti upaya Beijing untuk membatasi umat Kristen dan Buddha, kampanye terhadap Utsul Muslim dirancang untuk membatasi agama sehingga PKC dapat tetap menjadi ideologi yang dominan.

Uighur XinjiangKaum perempuan dari etnis Uighur menawarkan barang dagangan di Kota Tua Kashgar, Xinjiang, Jumat (4/1/2019). (Foto: Antara/M Irfan Ilmie)

Gu Yi, seorang komentator politik yang beragama Islam, mengatakan kepada VOA bahwa kampanye Sinisisasi Islam PKC dimaksudkan untuk menghilangkan budaya Islam.

Tujuan dari kampanye Sinisisasi Islam adalah untuk memutuskan hubungan antara Muslim dengan Islam. Dengan demikian, menurut Gu, kelompok etnis Muslim di seluruh China kehilangan rasa persatuan yang mungkin diberikan oleh agama mereka.

Setelah Beijing meningkatkan kampanye nasional pada 2018, pemerintah daerah mengeluarkan peraturan-peraturan termasuk menutup sekolah Islam, mengamanatkan pengibaran bendera nasional di masjid, memindahkan bangunan Islam, dan mengganti tanda halal.

Uighur XinjiangWarga Kota Kashgar, Xinjiang, duduk-duduk di depan rumah mereka (Jumat 4/1/2019). (Foto: antara/M Irfan Ilmie)

Mereka juga melarang anak-anak di bawah usia 18 tahun untuk belajar di masjid dan meminta umat Islam untuk mendaftarkan alamat dan identitas mereka pada pemerintah.

Pihak berwenang melarang penggunaan pengeras suara, yang digunakan untuk adzan, dan transmisi radio mikro, yang digunakan untuk mendengarkan program-program yang tidak disetujui PKC (lt/ft)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Pelarian Uighur Khawatir Turki Barter Mereka dengan Vaksin
Pemerintah Turki dituduh menggiatkan deportasi para pelarian Uighur demi mendapat jatah vaksin corona dari China
Amerika Sebut Kebijakan China Pada Muslim Uighur Genosida
AS sebut kebijakan pemerintah China yang menarget etnis Muslim Uighur dan minoritas lain sebagai genosida
AS Larang Impor Produk dari Wilayah Uighur China
Otoritas AS menyatakan akan berhenti mengimpor kapas dan produk makanan berbasis tomat dari wilayah Uighur, China