Jakarta - Berakhirnya Rapat Kerja Nasional I (Rakernas) PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu, 12 Januari 2020, tidak lama kemudian muncul hastag #PDIPMANTAPKORUPSINYA di Twitter.
Munculnya tagar tersebut setelah tertangkapnya Komisioner KPU Wahyu Setiawan yang menyeret nama Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto dan caleg DPR dari PDIP Harun Masiku yang menyuap komisioner KPU yang kini menjadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penulis Helmi Felis dalam cuitannya di akun @helmifelis miliknya menyebutkan, tidak yakin bahwa Indonesia merupakan negara hukum.
"Apakah Indonesia masih negara hukum? Saya tidak yakin! Sebab negara hukum tidak menjadwalkan waktu penggeledahan. Apalagi sampai 1 minggu, barang bukti tentu sudah lenyap, bukankah ini konyol? Ini negeri belantara, siapa kuat dia yang menentukan hukum," katanya di Twitter, Minggu 12 Januari 2020.
Selain itu, akun @SY_Bwz juga turut meramaikan tweet yang mencapai 14 ribu lebih ini dengan menyertakan foto Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
"Dalam ritual penganut ajaran sesat kadang dibutuhkan tumbal. Boleh dapat untung banyak tapi harus berurusan perjanjian kontrak dengan iblis. Maka celakalah buah dari perbuatan!" katanya.
Selanjutnya, @9aNEN_k0laK juga men-tweet agar membungkam si banteng yang merupakan julukan PDIP agar Indonesia mentereng.
"Selama korupsi masih ada,jangan harap murah harga-harga. Selama korupsi ada di penguasa, jangan harap kasus-kasus BUMN,Jiwasraya,Asabri,dll mau di buka KPK. Bungkam dulu si banteng, baru negara kita bisa mentereng," ujarnya di Twitter. []