Muncul Kekhawatiran Donald Trump Luncurkan Senjata Nuklir

Kedua DPR AS, Nancy Pelosi, dan jenderal di Pentagon bahas cara mencegah kemungkinan aksi militer Trump di hari-hari terakhir kepresidenannya
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta - Di tengah kekhawatiran yang berkembang tentang apa yang mungkin dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada hari-hari terakhirnya menjabat sebagai presiden, Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, mengungkapkan pada hari Jumat, 8 Januari 2021, bahwa dia telah bertanya kepada Jenderal tertinggi Pentagon tentang langkah-langkah apa yang bisa diambil untuk mencegah presiden meluncurkan serangan senjata nuklir.

Kemungkinan aksi militer Trump itu, meski tampaknya kecil, mungkin akan menjadi bahan pertimbangan dalam upaya Pelosi dan beberapa pemimpin nasional lainnya untuk memecat Trump dari jabatannya, bahkan sebelum masa jabatannya berakhir pada 20 Januari 2021.

pentagonGedung Pentagon terlihat di Arlington, Virginia, AS, 9 Oktober 2020. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Carlos Barria)

“Pagi ini, saya berbicara dengan Ketua Kepala Staf Gabungan (Jenderal) Mark Milley untuk membahas tindakan pencegahan yang ada untuk mencegah presiden yang tidak stabil memulai permusuhan militer atau mengakses kode peluncuran dan memerintahkan serangan nuklir,” tulis Pelosi dalam sebuah surat kepada rekan-rekannya dari Partai Demokrat di DPR.

trump dan jenderalPresiden AS Donald Trump, Jenderal Mark Milley (kedua dari kiri) dan pejabat tinggi militer AS (Foto: Dok/voaindonesia.com/AFP).

Ketika diminta untuk mengkonfirmasi pembicaraan itu, juru bicara Jenderal Milley mengatakan kepada VOA, “Dia menjawab pertanyaannya mengenai proses otoritas kode nuklir.” Namun, juru bicara tersebut tidak merinci apa yang dikatakan dalam pembicaraan telepon itu.

Presiden AS memiliki kewenangan tunggal untuk memerintahkan peluncuran senjata nuklir dan tidak memerlukan persetujuan Kongres maupun penasihat militernya. Tapi, jika seorang komandan militer AS memutuskan, atas nasihat para pengacaranya, bahwa perintah presiden semacam itu ilegal, maka perintah itu dapat ditolak.

Para pemimpin Pentagon dulu dan sekarang juga mengatakan mereka tidak akan mematuhi perintah ilegal dari presiden (lt/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Twitter Bekukan Akun Donald Trump Secara Permanen
Twitter bekukan akun Donald Trump secara permanen sejak 8 Januari 2021 karena risiko hasutan kekerasan lebih lanjut pasca penyerbuan Capitol
Donald Trump Tidak Akan Hadiri Pelantikan Joe Biden
Setelah 152 tahun sejak Presiden Andrew Johnson tidak hadiri pelantikan penggantinya, kini Presiden Donald Trump tak akan hadiri pelantikan Biden
Partai Demokrat Proses Pemakzulan Presiden Donald Trump
Seruan agar Trump dilengserkan makin meluas, satu polisi dan empat warga sipil tewas dalam penyerbuan Gedung Capitol
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.