MUI: Ma'ruf Amin Jadi Ketua Umum Kesalahan Sejarah

Desakan Maruf Amin mundur dari ketua umum MUI menguat menjelang Munas 2020. Apalagi setelah MUI bersilang pandang soal polemik RUU HIP.
Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Wakil Presiden terpilih KH Ma'ruf Amin, dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto hadir dalam Kongres V PDI Perjuangan di Bali, Kamis, 8 Agustus 2019. (Foto: Instagram/@erikosotarduga)

Jakarta - Desakan Ma'ruf Amin mundur dari ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) menguat di internal lembaga menjelang Musyawarah Nasional (Munas) 2020. Apalagi, kata Wakil Ketua Umum MUI Muhyiddin Junaidi, Ma'ruf Amin melanggar pedoman anggaran dasar dan rumah tangga (PDPRT) institusi lantaran merangkap jabatan sebagai wakil presiden.

"Sebetulnya menurut PDPRT beliau tidak boleh menjabat eksekutif atau legislatif, ini karena kesalahan sejarah. Kalau dia menggunakan etika ya mundur," kata Wakil Ketua Umum MUI ini kepada Tagar, Jakarta, Rabu, 24 Juni 2020.

Ma'ruf Amin yang mulai memimpin MUI sejak 2015 pernah berjanji mundur setelah memenangkan Pemilihan Presiden 2019. Namun Rapat Kerja Nasional (Mukernas) MUI 11-13 Oktober 2019 di Lombok Tengah memutuskan kepemimpinan Ma'ruf Amin berlanjut hingga masa jabatannya habis pada 2020.

"Dia ngotot ketua umum nonaktif," ujar Junaidi.

Dia ngotot ketua umum nonaktif

Junaidi mengaku telah menyuarakan pelanggaran itu dalam Rakernas 2019. Hanya saja, Ma'ruf Amin bersikeras melanjutkan jabatannya meskipun merangkap wakil presiden.

"Padahal dalam PDPRT tak ada istilah ketua umum nonaktif," ucapnya.

Ketegangan antara pengurus aktif MUI dan Ma'ruf Amin kembali mencuat ke publik dalam polemik Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). MUI mengaku enggan mengamini pemerintah dalam polemik ini meski telah diundang oleh Wapres Ma'ruf Amin di rumah dinasnya, Menteng, Jakarta Pusat, 16 Juni 2020.

Baca juga:

Lewat Ma'ruf Amin, pemerintah menyampaikan RUU HIP ditunda pembahasannya. Tapi MUI bersikeras RUU HIP dicabut dari program legislasi nasional (Prolegnas) di Senayan.

"Kami menyampaikan kepada bapak Wapres kami bukan minta RUU HIP ditunda tapi diberhentikan pembahasannya," ucapnya.

Junaidi mengakui MUI kini berguncang lantaran tuduhan menjadi kaki tangan pemerintah. Tuduhan itu, kata dia, tidak lepas dari masuknya ketua umum MUI ke dalam lingkaran kekuasaan Istana.

Dia menegaskan MUI tetap bersikap kritis terhadap pemerintah meskipun ketua umumnya menjabat wapres. Walaupun, kata Muhyuddin, MUI masih menerima bantuan subsidi dari pemerintah.

"Walau ketum nonaktifnya wapres, tapi MUI tetap netral," katanya.

Munas MUI rencananya akan digelar pada November 2020. Salah satu isu Munas ialah suksesi Ma'ruf Amin dari kursi ketua umum MUI. "Tapi belum ada kandidat yang kuat," ucapnya.[]

Berita terkait
MUI Sedih Ma'ruf Amin Diarahkan Jokowi Soal RUU HIP
MUI melawan titah ketuanya Maruf Amin soal RUU HIP. MUI menyayangkan ketuanya yang kini wapres tunduk pada arahan Jokowi.
Bela Ma'ruf Amin Soal RUU HIP, Ngabalin Tegur MUI
Ali Ngabalin memperingatkan MUI untuk berhati-hati mengomentari Wakil Presiden Maruf Amin. Wapres juga ulama, kata dia.
MUI Sebut Konsumsi Babi Sebab Masuknya Corona di DKI
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai sebaran Covid-19 atau virus corona merupakan teguran dari Allah karena masih ada yang mengonsumsi babi.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.