MPR: Abaikan Sejarah Bangsa Berujung Kehancuran

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menegaskan elemen masyarakat yang gemar menyebar propaganda untuk mengganti ideologi Pancasila.
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menyampaikan pendapat dalam diskusi Rekonsiliasi Nasional di Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2019. (Foto: Antara/ Nova Wahyudi)

Jakarta - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menegaskan elemen masyarakat yang gemar menyebar propaganda untuk mengganti ideologi Pancasila dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) perlu diwaspadai karena tujuannya hanya ingin memecah belah bangsa Indonesia.

Ahmad Basarah mengingatkan, Pancasila adalah dasar dan ideologi negara yang sesuai dengan kepribadian bangsa dengan beragam suku, agama, etnis dan bahasa agar tetap bersatu.

Hanya Pancasila lah dasar dan ideologi yang cocok dan mempersatukan bangsa Indonesia

"Dasar dan ideologi maha karya pendiri bangsa yang diwariskan kepada kita sejak Indonesia merdeka hingga saat ini adalah Pancasila. Ini adalah ideologi negara yang harus kami rawat, kami jaga, dan kami amalkan," ucapnya meneruskan keterangan tertulis diterima Antara, Minggu, 23 Agustus 2020.

Dia berpendapat, hancurnya negara-negara lain karena gagal mengelola perbedaan, yang akhirnya berkutat dalam penyelesaian konflik saudara atau bahkan akhirnya bubar dan tinggal nama dalam peta dunia.

Agar tidak mengalami kehancuran akibat perang saudara seperti terjadi di negara-negara lain, kata dia, bangsa Indonesia harus kokoh berpedoman dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

"Hanya Pancasila lah dasar dan ideologi yang cocok dan mempersatukan bangsa Indonesia," ujarnya.

Ketua DPP PDI Perjuangan itu menyebut, negara yang berpegang teguh pada falsafah bangsa mereka sendiri akan menjadi bangsa yang besar.

Selain itu, Ahmad Basarah mengingatkan bangsa yang mengabaikan sejarah bangsa sendiri dan tidak mampu menyiapkan masa depannya dengan baik akan berujung pada kehancuran.

"Negara yang gagal mengelola dengan baik perbedaan masyarakatnya akan tercabik-cabik dalam perang saudara dan banyak yang akhirnya tinggal nama dalam peta dunia," ujar Ahmad Basarah.[]

Berita terkait
KITA: Banyak Orang Merasa Dibodohi Deklarasi KAMI
Menurut Koordinator KITA, Maman Imanulhaq, banyak pihak merasa dibodohi dalam deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Pakar Intel: Kalau KAMI Mengarah Makar, Harus Ditindak
Pakar intelijen Stanislaus Riyanta menanggapi deklarasi gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Apabila makar harus ditindak.
Kehadiran KITA Untuk Mengonter Gerakan Politik KAMI
Kehadiran KITA yang di deklaratori mantan Direktur Relawan TKN Jokowi-Amin Maman Imanulhaq, bertujuan untuk mengonter gerakan KAMI.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.